Wavy Tail Batman Begins - Diagonal Resize 2

burung

Jumat, 20 Juni 2014


BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman khusus nya di dunia industri sangat di butuh kan oleh masyarakat baik industri besar,menengah,maupun industri kecil. Full air brake adalah sistem pengereman yang paling banyak dipakai pada bis, truk dan kendaraan berat lainnya.
Dalam dunia pendidikan para siswa mengambil kesempatan saat Prakerin berlangsung, dalam usaha upaya mendapatkan nilai yang bagus dari para pembimbing serta para guru yang bersangkutan.
Selain itu banyak juga siswa yang belum mengerti manfaat serta guna diadakan kegiatan Prakerin ini, mereka berfikir kegiatan ini dilakukan hanya untuk melepas kejenuhan belajar didalam sekolah, padahal kegiatan ini dilakukan untuk menambah wawasan para siswa untuk berfikir kemasa depan mereka masing-masing dan memberikan nilai-nilai terbaik mereka untuk sekolah.
Dengan diadakan prakerin ini penulis bisa memberi judul PEMBUATAN TABUNG REM TRUCK HINO.

2.      TUJUAN
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
a)      Sebagai persyaratan untuk dapat mengikuti ujian laporan prakerin,
b)      Sebagi bukti penulis atas kegiatan prakerin yang telah di laksanakan oleh penulis di dunia usaha / dunia industri,
c)      Sebagai penerapan disiplin ilmu dan kompetensi yang telah di peroleh penulis pada program keahlian Teknik Pemesinan SMK Nusantara 1 comal,
d)     Memberikan gambaran tentang pembuatan tabung rem.

3.      FUNGSI PRODUK / JASA
Tabung Pengereman Truck Hino:
Berfungsi untuk menampung udara sementara yang di suplay dari kompresor udara yg sebelumnya  udara tersebut sudah di saring terlebih dahulu oleh filter udara dan Air Dryer agar udara yg masuk kedalam tangki benar benar bersih dan tidak terdapat kotoran atau air yang masuk ke system saluran.

BAB II
LANDASAN TEORI


1.      Pengertian Blanking dan Piercing.
Piercing dan blanking adalah operasi shearing dimana bentuk pisau merupakan lengkungan yang tertutup. Perbedaan blanking dan piercing dapat ditinjau dari benda kerja dan skrapnya.
Bila hasil yang dipunch adalah benda kerja sedangkan bentuk yang tidak diinginkan tertinggal pada plat sisa adalah skrapny, ini dinamakan proses blanking.
Bila hasil yang dipunch adalah skrapnya sedangkan bentuk yang tertinggal pada plat sisa adalah benda kerja, ini dinamakan proses piercing
              I.            Jenis blanking dan piercing, yaitu :
1.      Lancing
Lancing adalah operasi penekanan di mana benda tersebut dipotong dan dilengkungkan dengan one strike of the die. Bagian penting dari proses ini adalah bahwa tidak ada pengurangan materi, namun hanya modifikasi geometri. Operasi ini digunakan untuk membuat tabung, ventilasi  atau saluran, dan kisi-kisi.
Pemotongan dilakukan di lancing bukan pemotongan tertutup, seperti pada perforasi meskipun mesin yang digunakan sama, tetapi sisi yang tersisa terhubung menjadi bengkoktajamataulebihsecarabulat.
Lancing dapat digunakan untuk membuat kontur parsial dan material bebas untuk operasi lainnya lebih bawah jalur produksi. Seiring dengan alasan lancing juga digunakan untuk membuat tab (di mana bahan yang membungkuk pada sudut 90 derajat ke materi), ventilasi (di mana tikungan adalah sekitar 45 derajat), dan kisi-kisi (dimana
potongan yang bulat atau menangkup).
Biasanya lancing dilakukan pada tekanan mekanik, lancing memerlukan penggunaan  punch dan die yang akan digunakan. Pukulan yang berbeda dan die menentukan bentuk dan sudut (atau kelengkungan) dari bagian yang baru terbuat dari bahan. Die dan punch yang perlu dibuat dari baja perkakas untuk menahan sifat berulang-ulang dari prosedur.
2.      Perforating
Perforating adalah operasi yang melibatkan press, punch dengan suatu gaya tertentuuntuk membuat lubang dengan jarak dekat.
3.      Notching
Notching adalah proses penghilangan bagian yang tidak terpakai yang ada di tepi material.
4.      Nibbling
Nibbling adalah proses memotong kontur dengan memproduksi serangkaian tumpang tindih celah atau takik. Hal ini memungkinkan untuk bentuk kompleks yang akan dibentuk dalam lembaran logam hingga 6 mm (0,25 di) tebal menggunakan alat sederhana. Nibbler pada dasarnya adalah sebuah punch kecil dan die yang membalasnya dengan cepat,. Sekitar 300-900 kali per menit. Pukulan yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, pukulan lonjong dan persegi panjang yang umum karena mereka meminimalkan limbah dan memungkinkan untuk jarak yang lebih besar antara stroke, dibandingkan dengan pukulan bulat. Menggigit dapat terjadi pada eksterior atau interior material, pemotongan namun interior memerlukan lubang untuk memasukkanalat.
Proses ini sering digunakan pada bagian-bagian yang tidak memiliki jumlah yang dapat memperbaiki blanking die khusus. Kerataan tepi ditentukan oleh bentuk die pemotongan dan jumlah pemotongan tumpang tindih, tentu semakin banyak pemotongan tumpang tindih penyedot tepi. Untuk akurasi tambah dan kehalusan bentuk yang paling diciptakan oleh menggigit menjalani mengajukan atau grinding proses setelah selesai.
5.      Shaving
Proses shaving adalah operasi menyelesaikan di mana bagian kecil dari logam dipotong jauh dari bagian yang sudah blanked. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan akurasi dimensi yang lebih baik, tetapi tujuan sekunder termasuk mengkuadratkan tepi dan merapikan tepi. Bagian blanked dapat dicukur dengan akurasi hingga 0,025 mm (0,001 in).
6.      Trimming
Trimming adalah operasi terakhir yang dilakukan karena adnya bagian yang tidak diinginkan setelah proses blanking dilakukan.
7.      Cut Off
Proses cutoff digunakan untuk memisahkan stamping atau produk lainnya dari strip atau bagian. Operasi ini sangat umum dengan urutan progresif die. Operasi cutoff sering menghasilkan counter pinggiran pada benda kerja.
Fine blanking adalah bentuk khusus dari blanking di mana tidak ada zona fraktur saat geser. Hal ini dicapai dengan menekan seluruh bagian dan kemudian pukulan atas dan bawah mengekstrak kosong . Ini memungkinkan proses untuk memegang toleransi sangat ketat, dan mungkin menghilangkan operasi sekunder.
Bahan yang bisa baik-baik saja blanked termasuk alumunium, kuningan, tembaga, dan baja karbon,paduandanstainless.
Menekan fine blanking yang mirip dengan menekan stamping logam lainnya, tetapi mereka memiliki beberapa bagian tambahan yang penting. Sebuah tekan senyawa khas blanking baik termasuk die pukulan mengeras , blanking die mengeras , dan piring panduan bentuk serupa / ukuran untuk mati blanking. The piring panduan adalah yang pertama diterapkan pada materi, menimpa bahan dengan tonjolan tajam atau alat penyengat di sekeliling pembukaan die. Selanjutnya tekanan kontra diterapkan berlawanan punch, dan akhirnya mati pukulan memaksa materi melalui pembukaan die. Sejak memegang piring panduan materi begitu erat, dan karena tekanan counter diterapkan, bahan dipotong dengan cara lebih seperti ekstrusi dari meninju khas. Sifat mekanik manfaat dipotong sama dengan lapisan mengeras di tepi memotong bagian. Karena bahan yang begitu erat dipegang dan dikendalikan dalam konfigurasi ini, kerataan bagian tetap sangat benar,. Distorsi hampir dihilangkan, dan ujung duri adalah minimal. Jarak antara die dan punch umumnya sekitar 1% dari ketebalan material yang dipotong, yang biasanya bervariasi antara 0,5-13 mm (0,020-0,51 dalam). Saat ini bagian setebal 19 mm (0,75 in) dapat dipotong dengan menggunakan fine blanking. Toleransi antara ± 0,0003-,002 di (,0076-0,051 mm) yang mungkin didasarkan pada ketebalan bahan & kekuatantarik,dantataletakbagian.
Dengan proses kompon yang standar baik blanking, beberapa bagian sering dapat diselesaikan dalam satu operasi. Bagian dapat ditembus, sebagian ditusuk, offset (hingga 75 °), timbul, atau diciptakan, sering dalam satu operasi. Beberapa kombinasi mungkin memerlukan operasi progresif blanking baik, di mana beberapa operasi yang dilakukan di stasiun yang sama menekan .
           II.            Keuntungan dari fine blanking adalah:
·         Kontrol dimensi baik, akurasi, dan pengulangan melalui proses produksi.
·         Kerataanbagianyangsangatbaikdipertahankan.
·         Lurus, selesai tepi superior untuk proses stamping logam lainnya.
·         Lubang yang lebih kecil mungkin relatif terhadap ketebalan material
·         Sedikitperludetailmesin.
·         Beberapa fitur dapat ditambahkan secara bersamaan dalam 1 operasi.
·         Lebih ekonomis untuk produksi besar berjalan dari operasi tradisional ketika mesin biaya tambahan dan waktu yang diperhitungkan dalam (1.000-20.000 bagian minimum, tergantung pada operasi mesin sekunder)
        III.            Kerugian dari Fine Blanking adalah:
·         Sedikit lebih tinggi perkakas biaya bila dibandingkan dengan operasi meninju tradisional.
·         Sedikit lebih lambat dibandingkan operasi meninju tradisional
        IV.            Skematik perbedaan Blanking dan Piercing
Piercing dan blanking biasanya dikerjakan dengan menggunakan mesin press mekanis.
Secara teoritis, punch seharusnya dapat masuk dengan tepat ke dalam die dengan kelonggaran merata hampir mendekati nol dan punch tidak perlu masuk ke dalam die.
Pada prakteknya kelonggaran ini diperlukan berkisar antara 5-12% dari ketebalan bahan, sedang yang umum dipakai sekitar 5-7% dan punch masuk sedikit ke dalam die.
Syarat-syarat Blanking dan piercing adalah:
1.      Sudut benda kerja pada blanking harus merupakan radius yang tepat
2.      Lebardarislotyangdibentuk>=1.5tebal
3.      Diameterpiercing>=tebalsheetdanminimum0.025inch.
4.      Jarak kedua lubang atau lubang dengan tepi >= tebal logam
Gaya Blanking
Untuk menentukan gaya blanking ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus :           Ft = 0,8  U  t   t (N)

2.      Mesin Bending Roll (Roll Plat, Gulung Plat)

a.       Pengertian Mesin Bending Roll (Roll Plat, Gulung Plat)

Mesin Roll Plat atau Gulung Plat adalah mesin yang penting dalam pembuatan pipa atau tangki karena mesin ini mampu menggulung plat sehingga membentuk profil kurva lingkaran.

b.      Jenis-jenis mesin Bending Roll :
·         Mesin roll plat asimetris, mesin ini merupakan tipe yang paling sederhana, menggunakan 3 roll yang disusun secara asimetris yang mana 2 roll digunakan untuk menjepit dan satu roll untuk mengarahkan. Tenaga yang digunakakan bisa dari tenaga manusia, motor listrik maupun hidrolik. Mesin ini digunakan untuk mengerol plat plat tipis.
·         Mesin roll plat 3 roll, mesin ini rollnya disusun seperti segitiga, dua roll dipasang sejajar dibawah dan 1 roll dipasang diatas diantara 2 roll bawah tersebut. Mesin ini menggunakan tenaga motor listrik dan hidrolik. Mesin ini dipakai untuk mengeroll plat2 tebal dan dibeberapa merk ternama mesin ini bisa untuk membentuk conebending (kerucut), fungsi cone bending ini tidak selalu ada di mesin 3 roll, dan untuk diketahui membentuk cone bending membutuhkan kapasitas 2 kali lebih besar dari pada membentuk pipa atau tangki biasa. 
·         Mesin roll plat 4 roll, mesin ini merupakan penyempurnaan dari mesin 3 roll, dimana 2 rollnya dipasang lurus atas bawah dan 2 roll lagi dipasang disamping kanan kirinya, mesin ini lebih memudahkan didalam pengoperasian, seperti memudahkan dalam penempatan plat karena bisa dipasang sejajar dengan meja atau side support. Fungsi cone bending juga lebih sempurna dikerjakan oleh mesin ini. Dalam melakukan pengerolan dikenal dengan istilah prebending, yaitu dimana ujung dari plat yang digulung menjadi sangat keras sehingga tetap lurus (tidak terbending dengan baik) hal ini dikarenakan beberapa faktor, seperti desain dari mesin roll itu sendiri (terutama 3 roll) dan keahlian dari operator. Dalam mesin 4 roll hal itu bisa diminimalkan sehingga hasil dari pengerolan tidak menyisakan plat yang masih lurus(yang biasanya musti dipotong untuk membuangnya), jadi hasilnya terbending sempurna dari ujung ke ujung tinggal mengelasnya saja, tentu saja tenaga yang digunakan untuk melakukan fungsi prebending(mengerol ujung) ini lebih besar daripada mengerol bagian tengah.
c.    Prinsip kerja mesin rol plat
Pekerjaan pengerolan adalah proses pelengkungan plat atau pipa dengan menggunakan 3 buah atau lebih silinder rol, dengan satu buah rol pembentuk yang dapat diatur posisinya, biasanya terletak dibagian atas, dan yang lain adalah rol tetap yang berfungsi untuk menahan benda kerja, biasanya terletak dibagian bawah. Sedangkan benda kerja terletak diantaranya. Dengan gaya penekanan tertentu pada rol pembentuk maka plat dapat terbentuk melengkung dan jika diteruskan akan menjadi bundar seperti bentuk lingkaran.
Gambar 10.2.1 prinsip kerja rol
Rol 1 adalah rol pembentuk, 2 dan 3 adalah rol tetap.benda kerja yang berada diantara rol tetap dan rol pembentuk diberi tekanan dari rol pembentuk sesuai yang dikehendaki sedikit demi sedikit sambil terus diputar bolak balik, kemudian rol pembentuk ditekan lagi dan rol diputar kembali seperti langkah sebelumnya, dan diulangi sampai terbentuk radius atau pipa yang diinginkan, seperti terlihat pada gambar 10.2.1.
d.      Bagian-bagian Utama Mesin
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan tentang bagian-bagian penyusun pada mesin roll pipa serta fungsi dari bagian penyusun tersebut.
1.      Meja roll pipa
Meja roll pipa berfungsi sebagai penopang semua komponen.  Meja ini terbuat dari besi plat siku dengan tebal 6 mm.
2.      Matras roll
Yang dimaksudkan matras pada mesin ini adalah dudukan (landasan) untuk pipa yang akan melalui proses pengerjaan dengan menggunakan mesin roll pipa ini. Matras pada mesin ini berjumlah 3 buah matras yang sama bentuk dan ukurannya, hanya saja berbeda fungsinya. Matras atas (matras tekan) berjumlah satu buah, berfungsi sebagai penekan pipa. Dan kedua matras yang lainnya berfungsi sebagai dudukan plat.



3.      PENGELASAN
a.       Shielded Metal Arc Welding (SMAW)
Disebut juga Stick Welding atau Manual Metal Arc Welding, jenis pengelasan ini banyak digunakan. Prinsip kerjanya adalah menggunakan logam elektroda consumable dengan komposisi/kandungan yang tepat untuk menghasilkan arc welding antara elektroda dengan benda kerja. Logam elektroda yang meleleh akibat panas mengisi celah antara ujung elektroda dan bergabung dengan benda kerja. Ini adalah proses pengelasan yang paling populer dan mampu menghasilkan berbagai macam pengelasan. Elektroda dilapisi dengan shielding flux yang terbuat dari komposisi khusus. Shielding flux meleleh bersama dengan logam inti dari elektroda, membentuk gas dan kerak, dan melindungi arc welding dan weld pool. Fluks melakukan pembersihan permukaan logam, mensuplai beberapa elemen paduan untuk kontak welding, dan melindungi lelehan logam dari oksidasi dan menstabilkan arc wleding. Kerak dihilangkan setelah dilakukan proses Solidification yaitu proses transformasi dari fase lelehan dari paduan menjadi bagian padat dari paduan, melibatkan kristalisasi dari fase cair, pemisahan kotoran dan elemen paduan, pembebasan gas terlarut dalam lelehan dan pembentukan porositas.
Keuntungan dari metode pengelasan ini :
-          Sederhana, peralatan portabel dan low cost;
-          Bisa untuk berbagai jenis logam, posisi pengelasan dan elektroda;
-          Cocok untuk aplikasi luar ruangan.
Kerugian dari metode pengelasan ini :
-          Proses diskontinu karena keterbatasan panjang elektroda;
-          Weld mungkin berisi sisa-sisa dari kerak;          
-          Asap yang timbul membuat sulit kontrol selama proses pengelasan.
b.      Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)
Tungsten Inert Gas Arc Welding (Gas Tungsten Arc Welding) adalah proses pengelasan, di mana panas yang dihasilkan oleh arc welding menumbuk antara elektroda tungsten dan benda kerja. Weld pool dilindungi oleh gas inert (Argon, helium, Nitrogen) yang berfungsi melindungi logam yang telah meleleh dari kontaminasi udara atmosfer. Panas yang dihasilkan oleh arc welding melelehkan ujung dari benda kerja dan menggabungkannya. Filler rod dapat digunakan, jika diperlukan. GTAW menghasilkan las kualitas tinggi untuk aplikasi yang sebagian besar di logam. Tidak menggunakan flux selama proses pengelasan.
Keuntungan dari metode pengelasan ini :
-          Komposisi welding sangat rapat logam induknya;
-          Struktur las kualitas tinggi
-          Penghilangan kerak tidak diperlukan (tidak ada kerak);
-          Distorsi termal dari benda kerja yang minim karena konsentrasi panas dalam jumlah yang kecil
Kerugian dari metode pengelasan ini :
-          Kecepatan las yang rendah
-          High cost

4.    TEORI MANAJEMEN PERAWATAN
a.       MANAJEMEN PERAWATAN
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut:
·         Kualitas baik
·         Harga pantas
·         Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana.
Secara skematik, program perawatan di dalam suatu industri bisa dilihat pada gambar 1.
Perawatan : Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.
Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.
b.      Dibentuknya bagian perawatan dalam suatu perusahaan industri dengan tujuan:
1.      Agar mesin-mesin industri, bangunan, dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal.
2.      Untuk menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar kembali modal yang telah ditanamkan dan akhirnya akan mendapatkan keuntungan yang besar.

Yang berkepentingan dengan bagian perawatan
  1. Penanam modal (investor).
  2. Pimpinan / Manager.
  3. Karyawan perusahaan yang bersangkutan.
Bagi investor perawatan penting karena:
  • Dapat melindungi modal yang ditanam dalam perusahaan baik yang berupa bangunan gedung maupun peralatan produksi.
  • Dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan secara optimal dan berumur panjang.
  • Dapat menjamin kembalinya modal dan keuntungan.
  • Dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
  • Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya perawatan dan mengembangkan data-data operasi yang berguna untuk membantu menentukan anggaran biaya dimasa yang akan datang.
Bagi para pemimpin/ manager perawatan penting dengan harapan dapat membantu:
  1. Melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadap kerusakan.
  2. Meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu menganggurnya peralatan.
  3. Mengendalikan dan mengarahkan tenaga karyawan.
  4. Meningkatkan efisiensi bagian perawatan secara ekonomis.
  5. Memelihara instalasi secara aman.
  6. Pencatatan perbelanjaan dan biaya pekerjaan.
  7. Mencegah pemborosan perkakas suku cadang dan material.
  8. Memperbaiki komunikasi teknik.
  9. Menyediakan data biaya untuk anggaran mendatang.
  10. Mengukur hasil kerja pabrik sebagai pedoman untuk menempuh suatu kebijakan yang akan datang.
Bagi karyawan, berkepentingan dengan perawatan dengan harapan dapat:
  1. Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang memadai dalam jangka panjang, yang mana akan menumbuhkan rasa memiliki sehingga peralatan/sarana yang dapat menjamin kelangsungan hidupnya akan dijaga dan dipelihara dengan baik.
  2. Menjamin keselamatan kerja karyawan.
  3. Menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada perusahaan yang sangat terpelihara keadaannya.

c.       Tujuan utama perawatan:
  1. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset.
  2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat diperoleh laba yang maksimum.
  3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
  4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.

d.      Macam-macam metode pemeliharaan
                         i.      Sistim pemeliharaan sesudah rusak (breakdown)
Pada mulanya di industri kimia dan industri-industri lainnya semua pemeliharaan pabrik dilakukan dengan metode ini, prinsipnya jika ada mesin/peralatan yang sudah rusak, baru pemeliharaan dilakukan sesegera mungkin. Hingga akhirnya para insinyur pemeliharaan tidak punya waktu untuk memberikan ide-ide yang baik bagi pengembangan mendasar dalam usaha untuk meminimalkan kerusakan tersebut karena mereka semua sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat rutin seperti pekerjaan-pekerjaan perbaikan lainnya (repair work). Konsep dasar pemeliharaan adalah menjaga atau memperbaiki mesin atau pabrik hingga kalau boleh dapat kembali kekeadaan aslinya dengan waktu yang singkat dan biaya yang murah.
Tujuan pemakaian metode ini adalah untuk mendapatkan penghematan waktu dan biaya dan perbaikan dilakukan pada keadaan yang benar-benar perlu. Pada pemeliharaan sistim ini pekerja-pekerja pemeliharaan hanya akan bekerja setelah terjadi kerusakan pada mesin atau pabrik.
Jika kiln memakai sistim ini kerusakan mesin atau equipmen akan terjadi berkali-kali dan frequensi kerusakannya hampir sama saja setiap tahunnya. Artinya beberapa mesin atau equipmen pada pabrik tersebut ada yang sering diperbaiki. Pada pabrik yang beroperasi secara terus menerus, dianjurkan untuk menyediakan cadangan mesin (stand by machine) bagi mesin-mesin yang vital.
Sifat-sifat lain dari sistim pemeliharaan ini adalah sistim data dan file informasi. Data dan file informasi untuk perbaikan mesin/equipmen ini harus dijaga oleh seorang insinyur yang bertanggung jawab terhadap file tersebut.
Sistim ini untuk pembongkaran pabrik tahunan tidak dipakai karena pada saat dilakukannya penyetelan dan perbaikan, unit-unit cadanganlah yang dipakai. Dan ini memerlukan tenaga kerja tetap yang sangat banyak dibandingkan dengan sistim lain yang akan kiln bahas dalam buku ini.
Sistim yang sudah ketinggalan jaman ini merupakan sistim perencanaan yang tidak sistimatik secara keseluruhannya.
                       ii.      Sistim Pemeliharaan Rutin ( preventive maintenance).
Pada sistim pemeliharaan breakdown kita sudah merasakan perlunya melakukan pemeriksaan atau perbaikan pada mesin-mesin atau equipmen yang berbahaya pada operasi keseluruhan pabrik, biaya perbaikan akan dapat diminimalkan bila telah kita ketahui kerusakan tersebut secara dini. Tipe pemeriksaan dan perbaikan preventive ini dibuat dengan mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja, suku cadang, bahan untuk perbaikan dan faktor-faktor lainnya.
Keuntungan melakukan pemeriksaan dan perbaikan secara periodik dan pada saat yang tepat pada semua mesin-mesin/peralatan adalah dapat di ramalkan nya total perbaikan pada seluruh sistim pabrik oleh para insinyur pemeliharaan. Selanjutnya, bila kesalahan atau kerusakan mesin/equipmen dapat diramalkan lebih awal dengan melihat penomena kenaikan getaran mesin, kenaikan temperatur, suara, dan lain-lain. Dalam hal ini perbaikan dilakukan segera sebelum terjadi kerusakan lebih fatal. Biaya perbaikan dan lamanya mesin tidak beroperasi dapat diminimalkan dibandingkan dengan perbaikan mesin yang sama tetapi dilakukan setelah mesin rusak total.
Sistim pemeliharaan pabrik meliputi rencana inspeksi dan perbaikan secara periodik. (periode inspeksi dan perbaikan dapat berbeda tergantung pada tipe mesin dan penting tidaknya pencegahan kerusakan tersebut) dengan perbaikan pabrik atau ramalan kerusakan sedini mungkin hingga dapat diketahui perlu tidaknya dilaksanakan pekerjaan perbaikan sebelum kerusakan yang lebih serius terjadi.
Aspek yang terpenting dari pemeliharaan rutin adalah dapat diramalkannya umur mesin/equipmen tersebut.
Pendeteksian keadaan yang tidak normal pada mesin/equipmen sedini mungkin dilakukan oleh group inspeksi yang berada dibawah bagian pemeliharaan. Tetapi bantuan dan laporan dari orang-orang group produksi akan sangat membantu bagian pemeliharaan, hingga dapat dibuat perencanaan yang optimum. Group perencanaan dan inspeksi adalah merupakan bagian dari sistim pemeliharaan rutin. Group ini melakukan pemeriksaan rutin pada mesin-mesin dan equipmen dan pada saat terjadinya pembongkaran mesin, menyiapkan inspeksi dan membuat rencana perbaikan, termasuk pengontrolan biaya dan pengembangan teknis dari equipmen tersebut.
Jika pembongkaran pabrik yang tidak diharapkan dan kerusakan mesin/equipmen berkurang atau turun, kebutuhan jumlah operator dan pergantian tugas jaga mesin akan berbeda pada tingkatan ini. Pengurangan kemungkinan kerusakan mesin/equipmen merupakan tujuan yang paling penting dari pemeliharaan pabrik sistim preventive, tetapi kemajuan perkembangan bahan tidak sejalan dengan perkembangan pemeliharaan sistim preventive. Sistim pemeliharaan ulang (corrective maintenace) berikut ini dianjurkan untuk mengatasi masalah tersebut. Bila pemeliharaan rutin dilaksanakan dengan baik, maka beberapa mesin cadangan yang ada akan menganggur/tidak terpakai karena umur mesin akan bertambah panjang hingga perbaikan hanya perlu dilakukan pada saat dilakukannya pembongkaran mesin-mesin skala besar dipabrik tersebut (turnaround), maka mesin-mesin cadangan boleh ditiadakan yang artinya akan mengurangi biaya perawatan.
Data dan informasi sehubungan dengan inspeksi dan perbaikan mesin/equipmen akan terekam dengan sistimatis dan ini merupakan data dasar untuk merumuskan rencana-rencana pemeliharaan selanjutnya dan peningkatan fasilitas yang dilakukan oleh bagian perencanaan dan inspeksi. Data ini merupakan masukan yang sangat akurat untuk bagian pergudangan yang mengurusi suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan rutin.
Dengan memakai sistim pemeliharaan rutin ini tenaga kerja untuk pemeliharaan harian dapat dikurangi hingga 60% dibandingkan sistim pemeliharaan breakdown.
                     iii.      Sistim Pemeliharaan Ulang (corrective maintenance).
Setelah beberapa tahun pemeliharaan rutin dilaksanakan di pabrik, dari data-data inspeksi yang dilakukan rutin maka bisa diperoleh umur dan biaya pemeliharaan dari masing-masing mesin/equipmen. Dari informasi ini kita dapat menentukan prioritas unit mana yang harus segera diperbaiki.
Bagian inspeksi daB perencanaan, bekerja sama dengan bagian produksi dan pekerja lapangan akan menginformasikan kondisi masing-masing mesin dan equipmen dengan cara sebagai berikut :
a.       Bagaimana perencanaan aslinya, kapasitas dan apakah kinerja   berubah setelah masa perawatan yang lama,suku cadang mana yang mudah rusak.
b.      Adakah cara lain untuk mencegah kerusakan tersebut?
c.       Mencari dimana letak permasalahan dari sistim tersebut.
d.      Menetapkan umur dari mesin-mesin dan equipmen untuk menangkal munculnya masalah yang lebih besar.
Selanjutnya data-data perbaikan dan pemeriksaan yang rutin akan memungkinkan kita mendeteksi kemungkinan terjadinya kerusakan dan mempersiapkan kerja untuk jenis kerusakan tersebut. Ini akan menghasilkan prosedur perbaikan yang tepat dan dapat meminimalkan waktu yang dipakai untuk pekerjaan tersebut.
Sifat-sifat yang menonjol dari sistim pemeliharaan ulang adalah effisien dan dekat serta eratnya hubungan diantara bagian perencanaan, bagian inspeksi dan para pekerja seperti ahli bahan, insinyur mesin, kimia, dan lain-lain. Disini masalah yang muncul dilapangan dapat diatasi berkat adanya kerjasama dari seluruh bagian-bagaian yang ada dipabrik. Meminimalkan frequensi kerusakan pabrik setiap bulan dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas bahan, memodifikasi rancangan mesin, proses dan lain- lain.
Informasi dari penyedia barang (supplier) mengenai barang-barang/bahan yang terbaru, ini akan sangat membantu perencanaan selanjutnya, tetapi pemakaian bahan-bahan ini harus kita mengerti benar dan disesuaikan dengan keperluan dasar pabrik.
Tugas dari seorang insinyur begian pemeliharaan tidak hanya sebatas merawat mesin dan equipmen yang ada saja. Tugasnya adalah memaximumkan keuntungan pabrik dengan mengurangi jumlah kerusakan mesin dan equipmen dan juga mengurangi biaya pemeliharaan, ini dilakukan dengan mempelajari/mengembangkan teknologi yang terbaru.
Konsep pembiayaan pada pengembangan bahan untuk suku cadang mesin atau equipmen tertentu adalah sangat penting dan orang yang ahli bahan harus bekerja sama dengan bahagian pemeliharaan. Awalnya pada pemeliharaan ulang, tenaga kerja tambahan dan penanaman modal diperlukan, tetapi modal tersebut akan kembali dalam waktu yang singkat dengan dinaikkannya pelayanan, bertambahnya penurunan kerusakan, terjadinya penurunan biaya perbaikan, dan bertambah panjangnya umur dari fasilitas-fasilitas tersebut.
Dewasa ini kebanyakan pabrik-pabrik mengikuti konsep terbaru yaitu pabrik besar yang terpadu didalam satu lokasi, hingga tidak diperlukan lagi mesinmesin atau equipmen cadangan, disini kondisi masing-masing mesin/equipmen sudah sangat terjamin, ini disebabkan karena pemeliharaan ulang dijalankan. Tenaga kerja untuk pemeliharaan harian dapat ditekan hingga 50% dibandingkan dengan sistim pemeliharaan breakdown.
                                            iv.            Sistim Pemeliharaan Produktif
Sistim pemeliharaan yang telah diuraikan diatas mempunyai asumsi dasar, bahwa makin tinggi effisiensi makin tinggi keuntungan yang akan diperoleh, maka bila effisiensi yang tinggi tadi tidak membawa keuntungan yang diinginkan, maka konsep baru dari sistim pemeliharaan perlu dipikirkan.
Dibawah kondisi ini konsep baru mungkin diperlukan.
a.       Bila produksinya maximum, hingga pasar tidak dapat membelinya.
b.      Pabrik-pabrik tertentu tidak memerlukan pemeliharaan yang rutin, seperti pabrik lem, misalnya.
c.       Jika suatu pabrik didirikan pada daerah komplex industri dimana fasilitas-fasilitas penunjangnya telah disediakan, maka dalam hal ini fasilitas-fasilitas penunjang untuk pabrik kita bisa lebih hemat lagi.
Sistim pemeliharaan yang baik adalah berbeda untuk masing-masing pabrik karena masing-masing pabrik berbeda pemakaian bahan dan energinya.
Sistim pemeliharaan dimulai dengan mengoptimumkan sistim pemeliharaan itu sendiri berkait dengan beberapa kondisi yang dialami oleh pabrik tersebut, ini adalah konsep pemeliharaan produktif. Pengurangan kerusakan yang tidak diingini merupakan elemen yang sangat penting bagi semua tipe sistim pemeliharaan, pengurangan ini dapat diperoleh dengan teknologi yang dapat mengidentifikasi umur mesin dan equipmen tanpa harus mesinnya dibongkar.
Kerjasama yang baik diantara bahagian perencanaan, bahagian inspeksi, dan bahgaian produksi harus dijaga untuk mengoptimumkan sistim yang dipakai pada pemeliharaan produktif. Tujuan dari pemeliharaan atau perencanaan lain adalah untuk merencanakan pemeliharaan dari masingmasing fasilitas yang ada sesuai dengan umur masa pakainya dan dengan mengurangi biaya pemeliharaan tahunan, dengan cara pendekatan inspeksi dan pekerjaan perbaikan pada waktu diadakannya pembongkaran pabrik tahunan atau pemeliharaan yang lain-lain.
Optimisasi perencanaan biaya pemeliharaan untuk pekerja lapangan pada saat pembongkaran pabrik dan pekerjaan pemeliharaan harian dapat dievaluasi langsung melalui sifat-sifat dari pabrik.
Keperluan memasang mesin cadangan/equipmen ditentukan oleh hasil dari konsep pemeliharaan produktif. Biaya tambahan untuk unit-unit cadangan dapat ditentukan dengan membandingkan biaya investasi dengan uang yang kembali bila kiat memakai sistim pemeliharaan rutin untuk seluruh mesin yang ada dalam pabrik tersebut.
Secara umum mesin-mesin atau equipmen yang besar dan mahal diharapkan dapat berjalan secara rutin pada masa-masa pemeliharaan tersebut, hingga mesin-mesin atau unit-unit cadangan dapat ditiadakan.
                       v.      Sistim Pencegahan Rutin (preventive maintain)
Pengembangan ilmiah dari pemeliharaan produktif pada tahun-tahun yang lalu berdampak terhadap sistim pemeliharaan rutin yang menggunakan konsep tero-teknologi. Jika kita pertimbangkan umur dari seluruh mesinmesin yang ada dalam pabrik pertama konsruksi pabrik harus disertai dengan studi kelayakan dan kemudian baru pabrik itu dibangun, dan kemudian baru mulai produksi komersialnya.
Kegiatan produksi harus dijaga tetap stabil setiap saat, jika produksi menurun maka pasar akan terganggu, dan juga jika biaya produksi tinggi ini akan kalah bersaing dengan pabrik-pabrik yang masih baru. Maka pabrik tersebut harus diganti atau di modifikasi secara mendasar. Pendekatan ilmiah yang menghasilkan kembalinya modal secara maximum tenaga kerja dan bahan-bahan yang dibuat di pabrik tersebut merupakan tero-teknologi.
Aspek-aspek yang penting dari tero-teknologi adalah sebagai berikut:
1.              Umur pabrik yang direncanakan dan teknologi yang dipakai pada pabrik tersebut. Umur pabrik ditentukan oleh siklus produksi, kecepatan penyerapan teknologi baru, dan sumber daya manusia yang menjalankan teknologi ini. Umur pabrik mungkin tidak panjang seperti pabrik percobaan yang mana dibangun dan dijalankan hanya untuk beberapa tahun saja. Ada pabrik-pabrik yang dapat beroperasi hingga 50 tahun. Umur pemakaian pabrik yang berbeda merupakan faktor-faktor yang penting untuk menentukan perencanaannya dan sistim pemeliharaan mana yang cocok dan terbaik untuknya.
2.              Type dan kesulitan pemeliharaan dari suatu pabrik secara mendasar ditentukan oleh proses asli dan perencanaan mekanik dari pabrik tersebut. Walaupun sistim teknologi pemcliharaan yang tercanggih dipakai, ini belum tentu dapat menghilangkan atau mengurangi masalah-masalah tertentu bila kondisi proses tidak sesuai dengan bahan-bahan konstruksi pada saat pabrik tersebut dibuat, juga bila perencanaan tata letak pabrik tanpa mempertimbangkan pekerjaan lapangan pemeliharaan. Maka, pengalaman-pengalaman dibutuhkan dan juga teknologi pemeliharaan merupakan halhal yang harus dipikirkan sebelum merencanakan pabrik.
3.              Biaya pembuatan atau modal awal dapat dikurangi bila bahagian pemeliharaan dapat memberikan informasi-informasi yang baik tentang masalah-masalah servis mesin/equipmen, pemasangan unit-unit cadangan dapat dibuat optimal. Selanjutnya dilakukan standarisasi jenis mesin dan suplier dan juga meningkatkan mulu barang tanpa menambah biaya hingga modal dapat dihemat dan juga biaya-biaya pemeliharaan selanjutnya.
e.       Pentingnya Pekerjaan Pemeliharaan pabrik
Produksi yang tinggi dari beroperasi pabrik secara kontinu dan pada kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan tidak saja untuk pabrik tetapi juga keuntungan bagi pabrik-pabrik lainnya yang berada dalam satu komplex tersebut. Misalnya pabrik-pabrik kimia yang bersekala besar yang merupakan beberapa pabrik dalam satu komplex yang modern, kerusakan atau operasi yang tidak maximum pada suatu pabrik dalam komplextersebut akan menyebabkan kehilangan produksi yang besar secara total dari komplex itu, yaitu bila produksi menurun maka bahan baku akan bcrlebih dan rusak. Dari masalah ini, maka orang yang terlibat pada operasi pabrik harus berusaha dengan segala upaya agar menjaga dan merawat kesinambungan dari beroperasi nya pabrik.
Untuk mendapatkan operasi pabrik yang paling ekonomis maka faktorfaktor berikut ini penting :
a.               Memastikan kapasitas operasi pabrik sesuai dengan perencanaannya dan juga perawatan nya.
b.      Menjaga kesinambungan operasi dan perawatan.
c.       Mengefisienkan operasi dan perawatan.
Pabrik pengolahan petro kimia, kimia, atau pabrik pupuk berskala besar dimana pada produksi harian sangat dipengaruhi oleh keadaan bahan baku dan produktifitas dari pabrik-pabrik hilirnya seperti pabrik ethylene, pabrik mesin, pabrik pupuk, pabrik penyediaan air minum dan banyak lagi pabrikpabrik kimia lain ora. Bila kondisi operasi tidak normal terjadi dalam pabrik tersebut. maka keseimbangan dari seluruh pabrik-pabrik yang ada dalam komplex tersebut akan terganggu dan pendataan harus diambil kembali untuk memperbaiki keseimbangan produksi dan juga penyediaan bahan baku.
Maka sedikit-dikitnya 330 hari operasi adalah yang sesuai untuk pabrikpabrik normal dan perencanaan pembongkaran tahunan diperlukan sedikit- dikitnya setahun sekali, sekalian kiln dapat memastikan efisiensi pabrik dan memeriksa peralatan, dan juga mesin-mesin.
Pelatihan yang berkesinambungan pada bahagian pemeliharaan pabrik adalah hal penting untuk mendapatkan pengalaman dan mengumpulkan informasi untuk merencanakan pemeliharaan pabrik yang lebih sistimatis.
Secara umum pekerjaan pemeliharaan dikatagorikan dalam dua cara sebagai berikut :
                         i.      Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (breakdown).
Pemeliharaan breakdown ini meliputi perbaikan atau modifikasi dari equipmen dan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan saat operasi.
                       ii.      Pemeliharaan rutin (preventive).
Pemeliharaan preventive ini dilakukan dengan mengontrol dan merawat equipmen sehingga tidak terjadi kerusakan atau berubah fungsinya mesin-mesin tersebut.
Disini terlihat bahwa metode pemeliharaan yang kedua adalah lebih ekonomis dari pada metode yang pertama, karena pada metode yang pertama kemungkinan kerusakan mesin sangat besar sekali dan tidak dapat diramalkan. Jadi sangatlah dianjurkan untuk memeriksa setiap equipmen tanpa harus mempersoalkan apa pemeliharaannya preventive atau breakdown ini bergantung pada keperluan produksi.
Jadi catatan pemeliharaan yang rinci dan laporan-laporan dari masingmasing equipmen harus diperiksa secara hati-hati hingga kita mempunyai waktu yang sesuai untuk memperbaiki atau menggantinya. Untuk tujuan ini, kondisi operasi dari masing-masing mesin dan equipmen harus difahami sepanjang waktu dengan melakukan pemeriksaan rutin, dan menjaga operasi pabrik berjalan secara kontinue.



BAB III
PROSES KERJA


3.1 SEJARAH  PERUSAHAAN



PT. WIKA INTRADE adalah suatu badan usaha milik negara yang didirikan pada tahun 1960 yang pada saat ini merupakan sebuah perusahaan diversifikasi bidang usaha yang luas, yaitu meliputi jasa kontruksi, industri, manufacture, fabrifikasi serta realti dan property. Pada akhir tahun 90-an serta bertahap PT. WIJAYA KARYA mulai mengubah unit kerja usahanya dari bentuk divisi-divisi menjadi anak perusahaan. Salah satu anak perusahaan tersebut adalah PT. WIKA INTRADE yang terbentuk pada awal tahun 2000, sebagaimana tersebut dalam Akta Notaris Imas Fathimah, SH; No 16 Tanggal 20 Januari 2000. Sesuai dengan kondisi persaingan dunia usaha yang makin mengglobal diharapkan dengan menjadi anak perusahaan maka kemampuan daya saing perusahaan akan semakin meningkat baik dipasar nasional maupun internasional.
     PT. WIKA INTRADE ini merupakan hasil penggabungan dua buah divisi yang ada di PT WIKA, yaitu divisi produk metal dan divisi perdagangan. Divisi produk metal merupakan divisi yang memiliki bidang usaha fabrikasi produk metal (ferrous dan non ferrous), fabrikasi plastik (engineering plastic) dan fabrikasi produk kelistrikan khusus produk aluminium casting untuk otomotif telah mendapat pengakuan dari Standar Internasional yaitu dengan diperolehnya Sertifikat QS 9000 pada tahun 1999, sedangkan divisi perdagangan berpengalaman dalam kegiatan pengadaan dan perdagangan yang meliputi produk-produk WIKA sendiri dan produk lainya diluar WIKA, yaitu mencakup jasa perdagangan material dan peralatan kontruksi, jasa handling impor dan ekspor, serta ekspor produk furnitur yang didukung oleh fabrikasi furnitur di semarang. Selain itu sejak akhir 1996, divisi perdagangan juga mempunyai

kegiata usaha dalam bidang konversi energi, yaitu fabrikasi pemanas air tenaga surya, yang semula merupakan produk yang dikelola dan dikembangkan oleh divisi produk industri sejak tahun 1987. Disaat ini, untuk setiap produk pemanas air tenaga surya yang terjual diberikan garansi oleh perusahaan selama 5 tahun.
     Kegiatan usaha dalam bidang ekspor juga telah menghasilkan penghargaan Primaniyarta dari Presidan Republik Indonesia pada akhir tahun 1992, yaitu penghargaan sebagai eksportir terbaik nasional 1992.
            Saat ini PT. WIJAYA KARYA INTRADE memiliki 4 unit bisnis, yaitu :
1Bisnis Unit Metal, yang mempunyai 2 pabrik :
a. Pabrik Produk Metal di Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
b. Pabrik Produk Penunjang di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
2Bisnit Unit Konversi Energi, yang mempunyai 1 pabrik :
a. Pabrik Konversi Energi di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa barat.
3Bisnit Unit Furnitur, yang mempunyai 1 pabrik :
a. Pabrik Produk Furnitur di Semarang, Jawa barat.
4Bisnis Unit Perdagangan Umum



  Bagan / Struktur  Organisasi Perusahaan

Rapat Umum
Pemegang Saham



Presiden Direktur
(Presdir)




Wakil Presiden Direktur
(Wakil Presdir)




Direktur
Produksi I
Direktur
Produksi II
Direktur
Umum
Direktur
Keuangan

Direktur
Niaga





Asisten Direktur / Marketing Advisor
Asisten Direktur





Kepala Unit Spinning
Kepala Unit Utility
Kepala Unit Finishing
Kepala Unit Weafing
Kepala Unit Umum
Kepala Unit Akuntansi














DAFTAR  FASILITAS  INDUSTRI
           
NoNama MesinSpesifikasiJumlahSatuan1Mesin bubut1Unit2Mesin borDrill fraiss ? 30 mm2 Unit3Mesin gerindaBOSCH2Unit4DieselMitsubishi made in japan1Unit5Mesin BlankingNANTONG3Unit6Mesin DrawingNANTONG2Unit7Mesin Las SircumFR BRAND MZ2Unit8Mesin TRIMING  dan JOGLING2Unit

c. Peralatan

noNama peralatanspesifikasiJumlahSatuan1.Jangka sorong-ketelitian 0,02mm, 0,05 mm panjang 150 mm3Buah2.Mistar baja300 mm1Buah3.Ragum15`` x 140,10``2Buah4.Pahat¾ x 8 HSS3Buah5.Tap dan SnayM ? x 11 mm dan ? x 11 mm1Buah6.Mata bor? 5 mm, ? 9 mm, 14, ?153Buah7.Kunci L3 - 243Set8.Kunci pas dan sok6-24 dan 6-243Set9.PaluKonde2buah

3.3 PROSES KERJA
            3.3.1 Jenis Pekerjaan
            Pembuatan Tabung Rem Truck Hino
            3.3.1 Gambar Kerja
             Berfungsi untuk menampung udara sementara yang di suplay dari kompresor udara yg sebelumnya  udara tersebut sudah di saring terlebih dahulu oleh filter udara dan Air Dryer agar udara yg masuk kedalam tangki benar benar bersih dan tidak terdapat kotoran atau air yang masuk ke system saluran.

         

3.3.1.Peralatan dan mesin  yang digunakan

NoNama MesinSpesifikasiJumlahSatuan1Mesin bubut1Unit2Mesin borDrill fraiss ? 30 mm2 Unit3Mesin gerindaBOSCH2Unit4DieselMitsubishi made in japan1Unit5Mesin BlankingNANTONG3Unit6Mesin DrawingNANTONG2Unit7Mesin Las SircumFR BRAND MZ2Unit8Mesin TRIMING  dan JOGLING2Unit
     

     3.3.1.Bahan
            1.Pelat baja
           3.3.1.Langkah Kerja
1. Bahan baja canai panas dipotong sesuai dengan ukuran dan diberikan pelumas sebelum masuk kedalam proses pembentukan.
2. Pembentukan dilakukan dengan cara dipress (deep drawing) dan hasilnya merupakan komponen dari badan tabung pada bagian atas dan bawah (top and bottom).
3. Komponen badan tabung bagian atas (top) kemudian dilubangi untuk pemasangan cincin leher.
4. Pemasangan cincin leher (neck ring) dilakukan dengan cara pengelasan menggunakan las busur logam gas (gas metal arc welding ).
 5. Penyambungan melingkar kedua bagian badan (top and bottom) dan penyambungan memanjang badan bagian tengah untuk tipe diatas 15 kg sampai dengan 50 kg dilaksanakan dengan cara pengelasan busur rendam (submerged arc welding). Sedangkan sambungan las, antara top dan bottom terhadap badan silinder berbentuk sambungan las tumpang.
6. Penyambungan pegangan tangan dan cincin kaki dengan badan tabung, dilakukan dengan cara pengelasan busur listrik (shielded metal arc welding) dengan bentuk las sudut (fillet).
 7. Pengelasan pada butir 7.4 butir 7.5 dan butir 7.6 harus dilakukan oleh juru las atau operator las yang memenuhi standar kompetensi juru las.
 8. Setiap tabung harus mendapatkan perlakuan panas untuk pembebasan tegangan sisa (annealing), yaitu pada suhu 630 °C ± 25 °C sekurang – kurangnya 20 menit.
9. Untuk mencegah timbulnya karat pada permukaan luar tabung harus dilakukan perlindungan dengan menggunakan pelapisan cat. Sebelum dilakukan pengecatan harus didahului dengan proses pembersihan dengan cara shot blasting di seluruh permukaan tabung. Pengecatan pertama menggunakan cat dasar (primer coat) dengan tebal 25 mikron sampai 30 mikron selanjutnya menggunakan cat akhir (top coat) dengan tebal 25 mikron sampai 30 mikron.
 
  HASIL KERJA
Tabung yang sesuai ukuran dan sudah lolos uji pengetesan yang dikehendaki sehingga mudah dalan pemasangan dan layak di pasarkan.



10.2.1KESELAMATAN KERJA.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) MELIPUTI :
aKeselamatan kerja bagi manusia / operator
bKeselamatan kerja bagi mesin / alat
cKeselamatan kerja bagi produk / benda kerja
dKeselamatan kerja bagi lingkungan
LANGKAH-LANGKAH KESELAMATAN KERJA SAAT PRAKTEK :

aBerdoa sebelum dan sesudah praktik
bMemakai wearpack dan sepatu kerja
cMenggunakan kacamata pengaman (bila diperlukan)
dMenggunakan mesin / peralatan sesuai dengan fungsinya
eMeletakkan mesin / peralatan secara rapi
fBekerja sesuai instruksi kerja
gTidak bercanda selama praktik
hMembersihkan mesin / peralatan dan area kerja sesudah praktik serta merapikannya kembali

ALAT-ALAT KESELAMATAN KERJA :

aTopi / helm kerja
bKacamata
cEarplug / pelindung telinga
dMasker
eWearpack / apron / overall (pakaian kerja)
fSarung tangan
gSafety shoes (sepatu pengaman)

TINDAKAN PENYELAMATAN PADA KECELAKAAN KERJA :

aBerikan pertolongan pertama pada kecelakaan (pemberian obat luka / betadine dan kain kasa steril)
bBawa korban ke tempat yang aman
cBawa korban ke puskesmas / rumah sakit terdekat segera jika mengalami luka berat / serius
dLaporkan kecelakaan segera kepada atasan / instruktur












BAB IV
PENUTUP

4.1       KESIMPULAN
            Setelah saya melakukan proses pembuatan tabung pengereman tru Hino,maka dapat di ambil kesimpulan sebagi berikut :
a  Piercing dan blanking adalah operasi shearing dimana bentuk pisau merupakan lengkungan yang tertutup. Perbedaan blanking dan piercing dapat ditinjau dari benda kerja dan skrapnya.
bMesin Roll Plat atau Gulung Plat adalah mesin yang penting dalam pembuatan pipa atau tangki karena mesin ini mampu menggulung plat sehingga membentuk profil kurva lingkaran.
cJenis-jenis Blanking dan Piercing yaitu Lancing,Perforating,Nibbling,Shaving,Triming,Cut Off.
dKita dapat mengetahui karateristik ,kelemahan,keuggulan/ kelebihan mesin Blanking dan Piercing
ePada saat kita melakukan Piercing dan Blanking kita harus memakai alat-alat keselamatan kerja seperti helm,sepatu safety dan sarung tangan untuk mencegah cidera kalau terjadi kecelakaan kerja.
4.2       SARAN

Berdasarkan Laporan Prakerin dan proses kerja, ada beberapa saran yang dapat digunakan sebagai dasar untuk kelancaran produksi  yaitu:
1Peralatan untuk proses produksi pada PT. WIKA INTRADE supaya di lengkapi dan dirawat sehingga proses produksi dapat lebih cepat.
2Para pekerja PT.BBI hendaknya selalu mengutamakan keselamatan , dgn selalu memakai alat keselamatan kerja .
3Pada proses pembuatan TABUNG REM HINO bukan hanya mengandalkan tenaga saja, melainkan perlu pemikiran, perhitungan yang matang dan ukuran yang presesisi.












LEMBAR KONSULTASI

Nama Siswa          : DEDE KHANAFI
Kelas                     : XI.TP 1
NIS                       : 12.2894
Program Keahlian : Teknik Pemesinan

N0Hari/tanggalUraianTanda tangan Pembimbing1. Jumat /
2 mei 2014Halaman judul dan lembar pengesahan.2.Senin /
4 mei 2014Pendahuluan laporan3.Jumat /
9 mei 2014Landasan teori4.Jumat /
16 mei 2014Proses pelaksanaan & keselamatan kerja5.Jumat /
23 mei 2014Penutup ,kesimpulan dan saran.

                                                                                               Comal,…………2014
                                                                                               Pembimbing Laporan
                                                                         
                                                              
                                                                  Suhartanto,S.Pd



Tidak ada komentar:

Posting Komentar