Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy
yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan. Atau bisnis dalam arti luas adalah semua aktivitas
oleh komunitas pemasok barang dan jasa.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh
pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan
kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan
imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun
tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif
yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah
yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini
kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh
pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau
sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata
"bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya —
penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan
yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau
keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar
tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling
luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia
barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat
masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Kelompok Bisnis
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya,
bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara
yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas
yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
·
Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang
berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual
untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang
memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
·
Bisnis jasa adalah
bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan
cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah
konsultan dan psikolog.
·
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan
sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan
perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula:
·
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah
bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral
tambang.
·
Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama
dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
·
Utilitas adalah
bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan
biasanya didanai oleh pemerintah.
·
Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan
dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan
bangunan.
·
Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan
dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang
lain.
Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis
Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap
negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:
·
Perusahaan perseorangan:
Perusahaan
perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh
satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak
terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian,
pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
·
Persekutuan:
Persekutuan adalah
bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan
perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan,
setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas
harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditerdan firma.
·
Perseroan:
Perseroan adalah
bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap
pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas hartaperusahaan.
·
Koperasi:
Adalah bisnis yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan
badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas
ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.
Manajemen
Bisnis
Tujuan dari
manajemen bisnis adalah untuk menciptakan kekayaan bagi pemilik usaha dengan
memberikan beberapa nilai yang konsumen butuhkan. Proses manajemen bisnis
melibatkan
Meneliti pasar untuk peluang bisnis yang menguntungkan,
Meneliti pasar untuk peluang bisnis yang menguntungkan,
·
Mengembangkan strategi untuk manajemen pemasaran, manajemen
operasi, manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia, dan
·
Melaksanakan strategi melalui perencanaan, pengorganisasian,
memotivasi dan kontrol.
Kelangsungan hidup jangka panjang mengharuskan bahwa bisnis
dikelola secara bertanggung jawab dan beretika dengan membahas isu-isu
lingkungan dan tujuan karir karyawan.
MengapaKita
Harus Berbisnis
Banyak orang mencoba memasuki dunia wirausaha setelah ditolak
bekerja pada beberapa instansi atau perusahaan atau sudah bekerja pada sebuah
instansi tetapi kemudian keluar dan merintis sebuah usaha. Sektor wiraswasta
menjadi alternatif terakhir setelah gagal menjadi PNS, gagal diterima kerja
.Saya kira tidak ada yang salah, semua sah-sah saja. Jiwa wirausaha atau
enterpreneurship merupakan sesuatu yang langka dan tidak dimiliki semua orang.
Berwiraswasta memerlukan keberanian dan tekad yang kuat serta halangan yang
tidak mudah. Harus ada semangat dan komitmen yang kuat serta siap bersusah
payah di awal untuk menuai kebahagiaan di akhir. Kemauan dan tekad yang kuat
merupakan modal utama dalam membangun sebuah usaha.
Mengapa pekerjaan yang "berat" tersebut banyak
disarankan orang untuk dilakukan? Tentu dibalik kesusahan dan tantangan yang
berat ada sesuatu yang besar bisa dicapai. Ada banyak alasan mengapa kita harus
berwiraswasta. Sektor wiraswasta dari kalangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM)
terbukti menjadi bidang usaha yang tahan terhadap deraan krisis keuangan
global. Di saat perusahaan-perusahaan besar mengencangkan ikat pinggang dan PHK
massal demi efisiensi, sektor UKM dan Wiraswasta justru berkembang. Mantan
Karyawan perusahaan yang terkena PHK justru beramai-ramai membuka usaha baru.
Ada beberapa alasan mengapa menjadi wirausahawan menjadi pilihan
yang perlu dipertimbangkan:
1.
Merdeka Secara Finansial
Menjadi Pegawai baik itu Pegawai Swasta atau
Pegawai Negeri ada batas maksimal gajinya. Misal pegawai negeri dengan golongan
tertinggi ada aturan-aturan gaji pokok dan beberapa tunjangan dan fasilitasnya.
Meskipun seorang pegawai dapat menghasilkan laba milyaran rupiah bagi suatu
perusahaan, kenaikan gajinya tidak akan sebanding dengan kenaikan laba
perusahaan yang diperoleh. Selain itu kenaikan gaji terkadang tidak bisa
mengimbangi kenaikan harga-harga kebutuhan hidup yang makin meningkat pesat.
Selain itu meski kita memiliki prestasi yang baik jika pendidikan kita tidak cukup
tinggi maka akan sulit untuk mendapatkan gaji yang tinggi. Seorang Wirausaha
bisa menentukan besarnya finansial secara tak terbatas. Banyak orang bekerja
pada orang lain hanya sebagai loncatan untuk mencari modal usaha dan modal
relasi. Meski telah mendapatkan fasilitas yang bagus di perusaaan tidak jarang
seorang dengan jiwa wiraswasta keluar dan mengembangkan usaha sendiri
dengan modal pengalaman bekerja.
2.
Merdeka Waktu
Dengan mempunyai usaha sendiri, seorang
wirausaha akan mempunyai jam kerja yang bebas, tidak terikat jam kantor, serta
bebas dari pelanggaran disiplin kantor. Jika bisnis yang dijalankan sudah
berjalan dengan baik tidak perlu setiap hari kita pergi ke kantor karena bisa
didelegasikan kepada orang lain. waktu bisa dibagi untuk kegiatan bisnis yang
lain atau aktifitas lain. Meski wirausaha memerlukan disiplin yang tinggi
tetapi dengan memiliki usaha sendiri kita bisa mengatur waktu semau kita
sendiri tanpa diatur oleh orang lain. Dari segi waktu wiraswasta membuat kita
merdeka.
3.
Mewujudkan Cita-Cita Hidup
Banyak orang yang memiliki cita-cita dan harapan
hidup memberi banyak manfaat bagi banyak orang dan hidup sejahtera dari segi
finansial. Menjadi wiraswasta akan memberi peluang orang lain mengembangkan
usaha juga, paling tidak memberi peluang orang lain mendapatkan penghidupan
dari usaha yang kita jalankan dengan menjadi karyawan.
Dalam berwirausaha yang paling perlu perlu dikembangkan adalah
motif berprestasi, kesuksesan dalam berwirausaha adalah prestasi yang
ditentukan oleh diri sendiri bukan ditentukan orang lain. Motif ini
mestinya menjadi filosofi dasar seorang entrepreneur. Hal kedua adalah
semangat berkompetisi secara sehat, bisnis adalah persaingan menjadi yang
terbaik. Persaingan yang ketat memerlukan kemauan dan tekad keras, serta kesanggupan
berpacu dengan keunggulan. Motif berafiliasi juga juga perlu diperhatikan
karena wirausaha harus pandai meningkatkan kemampuan manajerial
yang menggerakkan orang lain dengan sebaik-baiknya dan dilakukan dengan
menjalin hubungan antar sesama yang baik.
Apakah kemenangan itu?
Sebagai penulis, pembicara, dan konsultan pengembangan
kepemimpinan saya katakan pada individu dan perusahaan: "Anda masih bisa
menang!" Saya juga menulis buku dengan judul yang sama dan memberikan
ceramah pada berbagai kelompok dengan topik serupa.
Ini seperti anugerah: Jika Anda bertanya pada kebanyakan orang
apakah mereka ingin menang, mereka akan mengatakan "ya," tanpa ragu,
tapi seberapa sering kita benar-benar menguji apa yang dimaksud dengan
kemenangan?
Kondisi ekonomi saat ini tidak banyak memiliki keyakinan pada inti
yang mereka miliki bahwa mereka bisa menang. Saya yakin orang yang memasarkan
resesi adalah pemenangnya. Mereka memiliki banyak individu dan perusahaan meski
kebanyakan dari mereka tidak tahu mengapa mereka melakukannya.
Sering saya dengar banyak orang yang membicarakan
"lingkungan," tapi menurutku itu hanya sekedar kata kode untuk dunia
psikologi yang takut mereka bantah. Anda lihat mengapa ini berat bagi banyak
orang dan perusahaan untuk menang. Mereka pikir masalah "lingkungan"
lebih tertuju pada kesimpulan yang dikembangkan oleh orang lain daripada
kesimpulan positif yang bisa mereka ciptakan melalui pemikiran kepemimpinan
yang sebenarnya.
Mari kita lihat apa kemenangan itu; kemenangan adalah proses mencapai
tujuan, biasanya ketika mengatasi dampak dari menentang tenaga atau kerugian.
Ini memerlukan bahwa Anda "bermain" dalam serangkaian aturan yang
ditetapkan dan mengarah pada eskpresi terbaik Anda. Yang paling penting
dibutuhkan adalah Anda tahu halangan yang sesungguhnya Anda hadapi. Ini yang
seringkali terlewatkan.
Saya tidak berpikir bahwa kebanyakan orang atau perusahaan
benar-benar menyadari hambatan mereka yang sesungguhnya. Mereka berpikir ini
masalah ekonomi, atau Dow Jones Averages, atau indikator ekonomi lainnya. Aku
percaya ini tidak masuk akal. Selalu ada orang dan perusahaan yang menjadi
pemenang. Nyatanya mereka adalah musuh. Pertentangan atau kerugian biasanya
yang mereka pikirkan.
Pendapat umum yang menyatakan mengalahkan orang lain bukan yang
saya maksud dengan kemenangan – meski harus saya akui bahwa kemenangan di
situasi tertentu tidak diragukan lagi akan membuat pihak lain menyimpulkannya
mereka sudah kalah. Meski demikian, kemenangan lebih dari sekedar proses
internal dibandingkan proses eksternal. Pemenang sejati harus mengatasi
hambatan internal seperti ketakutan dan keraguan. Saya membicarakan tentang
suara-suara yang seringkali terdengar, "Saat yang berat,"
"Banyak perusahaan baru," dan "ekonomi yang buruk."
Menurut definisi, kemenangan memiliki hambatan. Untuk menjadi
pemenang, Anda harus melakukan yang terbaik "dalam permainan"
sementara orang lain atau sesuatu menghalangi Anda meraihnya. Banyak yang
menganggap kemenangan sebagai situasi dimana seseorang, perusahaan, atau
kelompok mendominasi yang lainnya, tapi bukan bagaimana Anda menyimpulkan
dibandingkan dengan orang lain melainkan bagaimana Anda menyimpulkan dibandingkan
dengan potensi yang penting.
Kemanangan bukanlah hal terjadi secara kebetulan. Kemenangan
terjadi ketika seseorang atau perusahaan memutuskan untuk menang. Bukan masalah
kompetisi – tapi tentang Anda, proses yang sangat spesifik dan individu. Jadi,
lain waktu Anda bertanya-tanya jika kemenangan adalah hal yang memungkinkan
dalam hidup, karir, atau bisnis Anda, lupakan sekitar. Hadapi musuh. Anda masih
bisa menjadi pemenang!
Pertama, anda harus berbisnis kalau anda menghendaki kehidupan yang mapan,
nyaman, bebas dan tidak mengikat.Sedikit contoh, apabila anda menjadi seorang
karyawan saat ini, apakah anda tidak khawatir dengan krisis global yang ada?
Anda harus menerima nasib bila suatu saat perusahaan tempat anda bekerja
bangkrut. Berbeda dengan seorang businessman,
mereka sudah terbiasa mengambil keputusan sendiri dan
menentukan sendiri yang mana prioritas dan yang mana bukan, karena merekajarang
disuruh dan diatur untuk mengerjakan ini-itu.
Kedua, anda harus berbisnis karena anda hidup di lingkungan
yang matre. Maksudnya
adalah semua kebutuhan memerlukan uang. Jika kita lihat, arus uang mengalir
dari pemakai ke penyedia dan penyedia itulah yang disebut Businessman.
Ketiga, anda harus berbisnis karena sebagai karyawan, nasib anda ada di
tangan orang lain. Sedangkan jika anda berbisnis, kesejahteraan anda ada pada
diri anda sendiri. Jika anda tekun, konsisten, persisten, kerja keras, banyak
belajar dan berani gagal, anda bisa saja memiliki penghasilan berkali-kali
lipat lebih besar dari mereka yang hanya mengandalkan gaji dari institusi
tempatnya bekerja.
Keempat, untuk dapat sukses di dunia bisnis tidak diperlukan gelar akademik
khusus. Apapun latar belakang pendidikan kita, kesuksesan pasti menanti apabila
kita bekerja dengan tekun dan penuh keseriusan.
Untuk memulai sebuah
bisnis, kita harus mengetahui beberapa hal, seperti tujuan, strategi, hingga
tips mudah untuk berbisnis. Dibawah ini akan dijelaskan secara lebih rinci.
Tujuan
Berbisnis
Mengapa orang mulai
berbisnis? Mengapa mereka ingin menjadi pengusaha?
Setiap pemilik bisnis
memiliki alasan sendiri untuk memulai bisnis. Ada orang yang memiliki keyakinan
kuat bahwa produk atau jasa mereka dibutuhkan oleh dunia. Lainnya bilang
memulai bisnis karena perusahaan mereka dapat memberikan bantuan pada target
pasar mereka. Sementara yang lainnya memulai bisnis karena alasan untuk
mencapai keuntungan pribadi, untuk membantu keluarga, dan yang lain merasa
bahwa kewirausahaan adalah jalan terbaik untuk mencapai tujuan hidup.
Menurut penelitian yang
dilakukan University of Maryland yang berjudul "Motivasi Wirausaha"
oleh Scott Shane, Edwin Locke dan Christopher Collins
"Mengejar peluang
kewirausahaan adalah proses evolusi di mana orang menentukan pilihan hidup,
keputusan yang dibuat setelah menemukan peluang- untuk mengevaluasi secara
positif kesempatan, untuk mengejar sumber daya, dan merancang mekanisme
eksploitasi – juga tergantung pada kemauan orang untuk 'bermain' dalam
'permainan'."
Studi ini
mengidentifikasi beberapa motivasi yang mengharuskan seseorang untuk menjadi
pengusaha, seperti kebutuhan akan prestasi dan mengambil risiko. Pengusaha juga
memiliki "toleransi terhadap ambiguitas" – meskipun tidak ada jaminan
bahwa sebuah bisnis akan berhasil, pengusaha tidak gentar dan bingung justru
malah terus mengejar ide dalam memulai bisnis. Mereka juga memiliki "lokus
kontrol" – mereka ingin tindakan mereka berdampak langsung pada hasil.
Sebagai tambahan, kita harus memiliki strategi
untuk mencapai tujuan kita. Berikut adalah sedikit strategi untuk memulai
bisnis anda
1.
Memahami posisi bisnis Anda sekarang
Lakukan pengamatan bisnis secara internal maupun eksternal, yang
terjadi hingga hari ini, seperti kinerja keuangan, kepuasan pelanggan, staf
penjualan, tren pemasaran dan penjualan, konversi, produktivitas dan lain
sebagainya. Lihatlah pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terkait
dengan bisnis Anda. Pahami dengan baik strategi bisnis menjual yang unik dan
ideal untuk pelanggan.
Pahami juga lingkungan bisnis, pesaing dan pasar yang Anda bidik.
Apakah pangsa pasar Anda, bagaimana Anda mengharapkan pertumbuhan pasar, dan
perubahan apa yang terjadi di pasar. Perhatikan juga tren politik, ekonomi,
sosial dan teknologi yang bisa berdampak pada bisnis Anda. Penting bagi Anda untuk
bersikap realistis, kritis dan obyektif dalam melakukan analisis ini.
2.
Tujuan bisnis jangka panjang
Tentukan visi jangka panjang untuk bisnis Anda dan identifikasi
apa yang ingin dicapai dalam waktu 5 hingga 10 tahun atau periode yang Anda
pilih. Anda mungkin ingin meningkatkan penjualan dan keuntungan sebesar x%,
untuk menciptakan nilai dalam bisnis Anda, sehingga Anda dapat menjual untuk
jumlah tertentu atau mungkin ingin menjaga bisnis Anda pada kondisi sekarang.
Jika Anda menginginkan pertumbuhan, mungkin strategi bisnis Anda
meningkatkan pangsa pasar, memperluas jangkauan produk, investasi di bidang
teknologi, mendapatkan investasi, mengubah struktur bisnis. Melihat
kemana arah tujuan bisnis adalah
sebuah kesempatan untuk menantang status quo dari bisnis Anda, melangkah di
luar kebiasaan dan berpikir kreatif.
3.
Cara menuju kesana
4.
Review strategi Anda secara berkala
Salah satu alasan paling umum mengapa banyak pengusaha ragu-ragu
untuk memulai bisnis adalah ketakutan akan kegagalan.
"Bagaimana jika bisnis gagal?"
Ini adalah pikiran yang menakutkan, terutama jika Anda sudah
menyerah sebelum memulai sebuah bisnis. Kunci agar tidak takut kegagalan adalah
Anda harus mempersiapkan dan memiliki rencana aksi.
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengidentifikasi
hal-hal terburuk yang bisa terjadi jika bisnis gagal.Memikirkan hal terburuk
bisa menolong Anda untuk memperkecil risiko, dan apakah Anda bisa menangani
risiko jika dan ketika kegagalan itu terjadi. Beberapa hal terburuk yang bisa
terjadi termasuk diantaranya adalah :
·
Kehilangan semua tabungan Anda
·
Ketidakmampuan untuk melunasi pinjaman dan kehilangan jaminan Anda
( bahkan rumah Anda!)
·
Kehilangan satu tahun hidup Anda
·
Belajar bahwa bisnis impian Anda tidak akan berhasil
·
Gagal hubungan dengan mitra bisnis atau investasi
·
Mengecewakan diri sendiri, keluarga dan teman-teman
Untuk membantu
mengurangi risiko, cobalah lakukan hal-hal berikut ini :
·
Bekerja membangkitkan usaha saat Anda masih bekerja. Anda dapat
memulai bisnis secara paruh waktu (atau bekerja paruh waktu sembari
menghabiskan sebagian besar waktu Anda memulai bisnis). Jadi, bahkan jika
bisnis gagal, Anda masih punya pekerjaan Anda untuk mendukung Anda.
·
Dapatkan dukungan dari pasangan Anda. Pasangan Anda dapat bekerja
dan memberikan gaji yang stabil (dan bahkan asuransi kesehatan) sementara Anda
fokus untuk membangun bisnis.
·
Dapatkan dukungan dari keluarga Anda. Jika bisnis Anda gagal dan
kehabisan uang, Anda dapat kembali dan tinggal bersama orang tua Anda. Ini
mungkin sebuah pilihan yang sulit, tetapi hidup dengan orang tua adalah cara
yang pasti untuk memiliki atap di atas kepala Anda jika usaha gagal menyapu
bersih tabungan Anda.
·
Pilih bisnis dengan risiko rendah, terutama jika sumber daya Anda
terbatas. Jika Anda memiliki kredit yang buruk dan tidak ada tabungan, tidak
memulai bisnis dengan memproduksi produk yang membutuhkan ribuan produk dan
pemasaran yang luas.
·
Mulailah sebuah bisnis dimana Anda yakin bisa melakukannya, jika
Anda tidak yakin akan bisnis itu tapi menjadi bisnis impian Anda saat ini,
yakinkan Anda telah membangun cukup modal untuk diri Anda sendiri.
·
Persiapkan diri jika bisnis gagal. Jika bisnis tidak bekerja
seperti yang direncanakan, pikirkan program alternatif lain. Anda bisa kembali
bekerja di perusahaan. Anda dapat bersekolah. Atau Anda dapat mencoba lagi,
tapi kali ini pastikan Anda menghindari kesalahan-kesalahan yang Anda buat
dalam percobaan pertama Anda.
CARA MUDAH MEMULAI BISNIS
·
Untuk memulai usaha atau bisnis janganlah menunggu kondisi yang
ideal. Modal yang cukup, lokasi yang strategis, karyawan yang cakap, waktu yang
luang untuk memulai bisnis adalah kondisi yang ideal. Dan untuk mendapatkan
semuanya dalam waktu yang bersamaan tentu butuh pengorbanan yang lebih besar.
·
Tapi bagi yang belum berani untuk mengambil resiko dengan membuka
toko sendiri, ada satu pilihan yang mudah untuk segera memulai usaha, yaitu
dengan sistem KONSINYASI.
·
Dengan sistem konsinyasi kita menitipkan barang dagangan kita ke
toko, kios, atau minimarket / supermarket orang lain. Kita tidak perlu memiliki
toko sendiri dan tidak perlu memiliki karyawan sendiri. Jelas akan menghemat
banyak biaya. Kita hanya perlu menanamkan modal pada barang dagangan dan
investasi waktu plus tenaga untuk menawarkan ke toko orang lain. Barangnyapun
tidak harus buatan sendiri, bisa barang yang kita beli grosiran kemudian kita
titipkan ke beberapa toko.
·
Kesepakatan Konsinyasi bisa fleksibel, untuk toko-toko kecil
seperti kios kami, cukup dilakukan secara kekeluargaan / musyawarah mufakat dan
dengan kesepakatan yang lebih mudah. Berapa barang yang ditaruh, berapa harganya,
kapan mau dicek, kapan dilakukan pembayaran, dan kesepakatan lain dibicarakan
bersama dan setelah deal atau kedua pihak sepakat maka Konsinyasi bisa
dijalankan. Ada baiknya kesepakatan ini dilakukan secara tertulis (dan memang
seharusnya tertulis) meskipun dalam format yang sederhana, sehingga jika ada
perselisihan, sudah ada pedomannya.
·
Untuk menitipkan barang ke perusahaan yang sudah besar (minimarket
atau supermarket) tentu persyaratannya lebih ketat. Pihak supermarket sudah
menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Kegagalan dan Kesuksesan
Saat kita memulai sebuah pekerjaan, tidak mudah mencapai
kesuksesan yang kita inginkan. Seringkali kegagalan mengiringi perjalanan usaha
yang kita bangun. Ada beberapa cara yang bisa kita gunakan sebagai tameng
apabila mengalami kegagalan.
1.
Kegagalan adalah suatu proses pembelajaran. Seyogyanya, reaksi
yang timbul dikala gagal, bukanlah menyalahkan orang - orang lain tetapi adalah
diri sendiri melalui introspeksi. Metode ini, akan menimbulkan :
·
Keinginan yang mendalam untuk mengetahui "mengapa"
kegagalan ini terjadi. Setelah diketahui penyebabnya maka dicari solusi agar
kegagalan ini tidak sampai terjadi lagi. "It is wise to keep in mind that
no success or failure is necessarily final" Anonymous
·
Standard baku sebagai acuan dasar agar dimasa mendatang, kegagalan
bisa diminimalkan atau tidak sampai terjadi lagi. "In order to succeed,
you must first be willing to fail" Anonymous
·
Sukses sebagai hasil dari mau / berani menghadapi kegagalan dengan
analisa / evaluasi dan memperbaikinya. "Success is not permanent. The same
is also true of failure" Dell Crossword
Secara tidak langsung,
kegagalan juga mengajarkan kepada kita bahwa jalur yang dilalui adalah jalur
yang salah. Semua, tergantung kepada diri kita, mau menyerah atau maju terus.
Jika menyerah berarti sampai kapanpun juga yang namanya keberhasilan
"hanya" akan merupakan angan - angan tidak akan pernah ter -
realisirkan. "Yesterday's failures are today's seeds. That must be
diligently planted to be able to abundantly harvest Tomorrow's success"
Anonymous
2.
Kegagalan adalah salah satu langkah menuju kesuksesan. Tanpa
dialaminya kegagalan, seseorang akan sulit untuk menentukan langkah
selanjutnya. Dengan adanya kegagalan, seseorang akan tahu pasti bahwa jalur ini
dibenarkan sedangkan jalur itu tidak dibenarkan (karena telah pernah gagal).
Apakah suatu kegagalan akan selalu berkonotasi negatif atau tidak, sangatlah
ditentukan oleh sikap kita dikala menghadapinya. Jika dihadapi dengan sikap
potitif maka konotasinya akan menjadi positif karena adanya perbaikan dan
begitu pula sebaliknya. "Your failures won't hurt you until you start
blaming them on others" Anonymous.
3.
Kegagalan bukanlah berarti akhir dari segala – galanya. Dengan
dialaminya kegagalan, biasanya akan membuat seseorang semakin dewasa serta
waspada / mawas diri. Setiap langkah atau tindakan akan di "filter"
berkali - kali agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. "Keep
in mind that neither success nor failure is ever final" Roger Ward BaBson
Kesimpulan :
Kegagalan bukanlah suatu
hal yang ditakuti atau dihindari tetapi harus dihadapi. Melalui kegagalan, akan
diketemukan apa yang namanya sukses. Jangan menyerah dan pasrah, itulah kunci
utama untuk menghadapi kegagalan.
Kesuksesan menunggu Anda
Bagi sebagian orang, berbisnis bisa jadi merupakan suatu hal yang
mustahil. Bukan karena mereka tidak mau, bukan karena mereka tidak ingin, namun
mustahil karena mereka betul-betul berfikir bahwa berbisnis adalah
suatu hal yang mustahil.
Banyak orang bermimpi menjadi orang besar, memiliki banyak harta,
kedudukan, pangkat, jabatan, bahkan bermimpi bisa menjelajahi segala penjuru
dunia kapan pun ia mau. Tetapi hal tersebut hanya sebatas mimpi. Mimpi yang
seakan tak akan pernah terwujud, bahkan sangat-sangat jauh mampu diraih, bukan
karena ia tidak mau, tetapi karena ia berfikir bahwa hal ini hanya sebatas
mimpi.
Siapa yang salah? Apakah salah jika kita memiliki mimpi? Banyak
diantara kita yang membatasi kemampuan diri kita sendiri karena kita
menciptakan dinding-dinding pembatas psikis yang tentu hal tersebut menghambat
perkembangan kemampuan kita secara fisik. Banyak diantara kita yang merasa
tidak PD (Percaya Diri) justru ketika diberi kebebasan untuk berfikir,
bertindak, untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik.
Bisnis adalah bisnis. Bisnis bukanlah sebuah hal yang didapat
karena anda merupakan anak keturunan konglomerat, pengusaha kaya, ataupun
produk turunan lainnya. Anda hanya akan bisa sukses dalam berbisnis,
ketika anda betul-betul mendalami apa yang ada didalamnya, totalitas
didalamnya. Banyak orang sukses kita tahu bahwa mereka sukses dalam
bisnisnya, karena mereka memang tekun, optimis, dan selalu menikmati segala
proses yang ada didalamnya. Sebelum masa kejayaannya, tentu masa-masa sulit
pernah dilaluinya. Segala hambatan, tantangan, bukan dimaknai sebagai sebuah
rintangan, namun justru menjadi pemicu diri kita untuk dapat lulus dari ujian
yang ada.
Hidup adalah putaran roda kehidupan. Jika saat ini kita sedang
berjalan dalam keadaan menanjak, bergembiralah, yakinkan diri anda, bahwa
didepan sana akan ada jalan turunan. Kita terlahir bukan sebagai seorang yang
ahli, namun keahlian kita akan lahir dari kesungguhan kita dalam belajar,
berproses dalam melakukan sesuatu, hingga kita menjadi ahli.
Jennie S. Bev, seorang konsultan, entrepreneur, penulis dan
edukator di San Francisco Bay Area, dan juga merupakan salah seorang warga
Indonesia yang "sukses" berkompetisi
pada iklim ketat Amerika, beliau mengedepankan Sepuluh (10) Kepribadian Orang Sukses (baik
dari segi keuangan dan prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan
pergaulannya dengan para billionaire dan
beberapa pengusaha sukses lainnya.
1.
Keberanian untuk berinisiatif.
2.
Tepat waktu.
3.
Tenang melayani dan memberi.
4.
Membuka diri terlebih dahulu.
5.
Senang bekerja sama dan membina hubungan baik.
6.
Senang mempelajari hal-hal baru.
7.
Jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama.
8.
Berani menanggung resiko.
9.
Tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat).
10.
"Comfortable in
their own skin" Menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak
"lebih" dari lawan bicaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar