FISIKA
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik dengan cara menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi, dan hukum kekekalan energi mekanik, serta menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari usaha dan energi. Manusia membutuhkan energi agar dapat melakukan usaha. Tahukah Anda definisi usaha dalam Fisika? Benarkah suatu hari nanti energi yang digunakan untuk melakukan usaha tersebut akan habis?
Dalam Fisika, dikenal adanya Hukum Kekekalan Energi. Menurut hukum
tersebut, energi yang digunakan oleh seorang atlet papan seluncur (skateboard)
ketika melakukan peluncuran dari titik tertinggi hingga titik lain pada bidang
luncur, jumlah energinya selalu sama atau konstan. Hanya saja, energi tersebut
berubah dari energi potensial menjadi energi kinetik atau sebaliknya.
Bagaimanakah cara menentukan besar energi potensial dan energi kinetik
tersebut? Bagaimanakah hubungannya dengan usaha yang dilakukan oleh atlet
skateboard untuk meluncur? Bagaimana juga hubungan usaha dan energi tersebut
dengan kecepatan atlet skateboard untuk meluncur?
Agar Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,
pelajarilah pembahasan materi dalam Bab ini yang akan menjelaskan tentang
usaha, energi, dan daya dalam Fisika.
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menganalisis gejala
alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik dengan cara menganalisis
hubungan antara usaha, perubahan energi, dan hukum kekekalan energi mekanik,
serta menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak dalam
kehidupan sehari-hari.
A. Usaha
Kata usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah
berbagai aktivitas yang dilakukan manusia. Contohnya, Valentino Rossi berusaha
meningkatkan kelajuan motornya untuk menjadi juara dunia Moto GP yang ke
delapan kalinya, Ronaldinho berusaha mengecoh penjaga gawang agar dapat
mencetak gol, dan Firdaus berusaha mempelajari Fisika untuk persiapan ulangan
harian.
Anda pun dikatakan melakukan usaha saat
mendorong sebuah kotak yang terletak di atas lantai. Besar usaha yang Anda
lakukan bergantung pada besar gaya yang Anda berikan untuk mendorong kotak dan
besar perpindahan kotak.
Dalam Fisika, usaha memiliki definisi yang lebih
khusus. Jika Anda memberikan gaya konstan F pada suatu benda sehingga
menyebabkan benda berpindah sejauh s, usaha W yang dilakukan gaya tersebut
dinyatakan dengan :
W = F x s
(1-1)
dengan :
F = gaya (N),
s = perpindahan (m), dan
W = usaha (Nm = joule).
Terdapat dua persyaratan
khusus mengenai definisi usaha dalam Fisika ini. Pertama, gaya yang diberikan
pada benda haruslah menyebabkan benda tersebut berpindah sejauh jarak tertentu.
Perhatikanlah Gambar 2. Walaupun orang tersebut mendorong dinding tembok hingga
tenaganya habis, dinding tembok tersebut tidak berpindah. Dalam Fisika, usaha
yang dilakukan orang tersebut terhadap dinding tembok sama dengan nol atau ia
dikatakan tidak melakukan usaha pada dinding tembok karena tidak terjadi
perpindahan pada objek kerja/usaha yaitu dinding tembok. Kedua, agar suatu gaya
dapat melakukan usaha pada benda, gaya tersebut harus memiliki komponen arah
yang paralel terhadap arah perpindahan.
Perhatikanlah Gambar 3.
Juwita menarik kereta api mainan dengan menggunakan tali sehingga gaya tariknya
membentuk sudut α terhadap bidang horizontal dan kereta api mainan tersebut
berpindah sejauh s.
Dengan demikian, gaya
yang bekerja pada kereta api mainan membentuk sudut α terhadap arah
perpindahannya. Oleh karena itu, besar usaha yang dilakukan gaya tersebut
dinyatakan dengan persamaan :
W = F cos α s
(1-2)
dengan α = sudut antara
gaya dan perpindahan benda (derajat).
Contoh Soal 1 :
Sebuah benda yang
beratnya 10 N berada pada bidang datar. Pada benda tersebut bekerja sebuah gaya
mendatar sebesar 20 N sehingga benda berpindah sejauh 50 cm. Berapakah usaha
yang dilakukan oleh gaya tersebut?
Kunci
Jawaban :
Diketahui :
W = 10 N,
F = 20 N, dan
s = 50 cm.
W = Fs
W = (20 N)(0,5 m) = 10 joule
Contoh
Soal 2 :
Sebuah gaya F = (3i + 4j) N melakukan usaha
dengan titik tangkapnya berpindah menurut r = (5i + 5j) m dan vektor i dan j
berturut-turut adalah vektor satuan yang searah dengan sumbu-x dan sumbu-y pada
koordinat Cartesian. Berapakah usaha yang dilakukan gaya tersebut?
Kunci
Jawaban :
Diketahui :
F = (3i + 4j)N dan r = (5i + 5j)m.
W = F x s atau W = F x r = (3i + 4j)N x (5i +
5j)m = 15 + 20 = 35 joule
Contoh
Soal 3 :

Kunci
Jawaban :
Diketahui :
F = 50 N, s = 8 m, dan α = 60°.
W = F cosα s
W = (50 N)(cos 60°)(8 m)
W = (50 N)(1/2)(8 m)
W = 200 joule.
Contoh Soal 4 :
Sebuah benda m = 4 kg
ditarik dengan gaya 60 N (lihat gambar). Usaha yang dilakukan gaya tersebut
untuk memindahkan benda sejauh 5 m adalah ...
a. 40 joule
b. 75 joule
c. 150 joule
d. 200 joule
e. 300 joule
Kunci Jawaban :
W = Fs
W = 60 cos (60°). 5
W = (60) (1/2 ) (5)
W = 150 joule
a. Pengertian Energi
Energi memegang peranan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan kemajuan suatu negara. Seluruh aktivitas kehidupan
manusia bisa dilakukan dengan melibatkan penggunaan energi. Pada zaman
prasejarah sampai awal zaman sejarah, hanya kayu yang digunakan sebagai sumber
energi untuk keperluan memasak dan pemanasan. Sekitar awal abad ke-13 mulai
digunakan batubara. Penemuan mesin uap yang menggunakan batubara sebagai sumber
energinya pada abad ke-18 membawa perkembangan baru dalam kehidupan manusia.
Mesin uap ini mampu menghasilkan energi yang cukup besar untuk menggerakkan
mesin-mesin industri sehingga memacu api revolusi industri di Eropa, di mana
energi mulai digunakan secara besar-besaran.
Pada awal abad ke-19, muncullah minyak bumi yang
berperan sebagai sumber energi untuk pemanasan dan penerangan sehingga mulai
menggantikan peran batubara. Kemudian, peran minyak bumi pun mulai digantikan
oleh energi listrik pada akhir abad ke-19.
Energi listrik
dihasilkan dari proses pengubahan energi gerak putaran generator. Pada umumnya,
sumber energi yang digunakan untuk memutar generator berasal dari minyak bumi,
batubara, dan gas alam. Oleh karena energi listrik ini dihasilkan dari proses
pengubahan energi lain yang tersedia di alam, energi listrik disebut juga
energi sekunder. Energi listrik terus memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia sampai saat ini. Pada abad ke-20 ditemukan lagi alternatif sumber
energi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, di antaranya energi panas bumi,
nuklir, dan surya.
Apakah energi itu?
Secara umum, dapat dikatakan bahwa energi adalah kemampuan untuk melakukan
usaha. Anda membutuhkan energi agar dapat berjalan, berlari, bekerja, dan
melakukan berbagai aktivitas lainnya. Dari manakah energi yang Anda butuhkan
untuk beraktivitas tersebut? Makanan dan minuman memberikan Anda energi kimia
yang siap dibakar dalam tubuh sehingga akan dihasilkan energi yang Anda
perlukan untuk melakukan usaha atau aktivitas sehari-hari. Mobil dan sepeda
motor dapat bergerak karena adanya sumber energi kimia yang terkandung dalam
bensin. Dapatkah Anda menyebutkan bentuk-bentuk energi lainnya yang Anda
ketahui?
Energi baru dapat
dirasakan manfaatnya apabila energi tersebut telah berubah bentuk. Contohnya,
energi kimia dalam bahan bakar berubah menjadi energi gerak untuk memutar roda.
Energi listrik berubah menjadi energi cahaya lampu, menjadi energi kalor pada
setrika, rice cooker, magic jar, dan dispenser, serta menjadi energi gerak pada
bor, mesin cuci, mixer, dan kipas angin.
b. Energi Potensial
Suatu benda dapat menyimpan energi karena
kedudukan atau posisi benda tersebut. Contohnya, suatu beban yang diangkat
setinggi h akan memiliki energi potensial, sementara busur panah yang berada
pada posisi normal (saat busur itu tidak diregangkan) tidak memiliki energi
potensial. Dengan demikian, energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam
suatu benda akibat kedudukan atau posisi benda tersebut dan suatu saat dapat
dimunculkan.
Energi potensial terbagi atas dua, yaitu energi
potensial gravitasi dan energi potensial elastis. Energi potensial gravitasi
ini timbul akibat tarikan gaya gravitasi Bumi yang bekerja pada benda. Contoh
energi potensial gravitasi ini adalah seperti pada Gambar 5a.
Gambar 5. (a) Beban yang digantung pada ketinggian tertentu
memiliki energi potensial gravitasi. (b) Busur yang teregang memiliki energi
potensial elastis, sedangkan yang tidak teregang tidak memiliki energi
potensial. [2]
|
Jika massa beban
diperbesar, energi potensial gravitasinya juga akan membesar. Demikian juga,
apabila ketinggian benda dari tanah diperbesar, energi potensial gravitasi
beban tersebut akan semakin besar. Hubungan ini dinyatakan dengan persamaan :
EP = mgh
(1-3)
dengan:
EP = energi potensial
(joule),
w = berat benda (newton)
= mg,
m = massa benda (kg),
g = percepatan gravitasi
bumi (m/s2), dan
h = tinggi benda (m).
Sebuah benda yang berada
pada suatu ketinggian tertentu apabila dilepaskan, akan bergerak jatuh bebas
sebab benda tersebut memiliki energi potensial gravitasi. Energi potensial
gravitasi benda yang mengalami jatuh bebas akan berubah karena usaha yang
dilakukan oleh gaya berat. Perhatikanlah Gambar.
Gambar 6. Usaha yang ditimbulkan oleh gaya berat sebesar
–mg(h2 – h1).
|
Apabila tinggi benda
mula-mula h1 usaha yang dilakukan oleh gaya berat untuk
mencapai tempat setinggi h1 adalah sebesar:
Ww = mgh1 – mgh2
Ww = mg (h1 – h2)
Ww = –mg(h2 – h1)
(1-4)
dengan:
Ww = usaha oleh gaya berat.
Oleh karena mgh = EP, perubahan energi potensial
gravitasinya dapat dinyatakan sebagai ΔEP sehingga Persamaan (1–4) dapat
dituliskan :
Ww = Δ EP
(1-5)
Contoh
Soal 5 :
Mula-mula, sebuah benda dengan massa 2 kg berada
di permukaan tanah. Kemudian, benda itu dipindahkan ke atas meja yang memiliki
ketinggian 1,25 m dari tanah. Berapakah perubahan energi potensial benda
tersebut? (g = 10 m/s2).
Kunci
Jawaban :
Diketahui: m = 2 kg, h2 =
1,25 m, dan g = 10 m/s2.
Perubahan energi potensial benda:
ΔEP = mg (h2 – h1)
ΔEP = (2 kg) (10 m/s2) (1,25 m – 0 m)
= 25 joule
Jadi, perubahan energi potensialnya 25 joule.
Contoh
Soal 6 :
Sebuah benda berada pada ketinggian 40 m dari
tanah. Kemudian, benda itu jatuh bebas. Berapakah usaha yang dilakukan oleh
gaya berat hingga benda sampai ke tanah? Diketahui massa benda adalah 1,5 kg
dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2.
Kunci
Jawaban :
Diketahui: h1 = 40
m, h2 = 0, m = 1,5 kg, dan g = 10 m/s2.
Ww = mgh1 – mgh2
Ww = mg (h2 – h1)
Ww = (1,5 kg)(10 m/s2)(40
m – 0 m)
Ww = 600 joule
Contoh Soal 7 :

a. 30 N e.
100 N
b. 50 N
c. 60 N
d. 90 N
Kunci Jawaban :
Fs = mg Δh
(F )(2 cm) = (0,10
kg)(10 m/s2)
(2,02 m)
F = 100,1 N~100 N
Bentuk energi potensial
yang kedua adalah energi potensial elastis. Energi potensial adalah energi yang
tersimpan di dalam benda elastis karena adanya gaya tekan dan gaya regang yang
bekerja pada benda. Contoh energi potensial ini ditunjukkan pada Gambar 5b.
Besarnya energi potensial elastis bergantung pada besarnya gaya tekan atau gaya
regang yang diberikan pada benda tersebut.
Anda telah mempelajari
sifat elastis pada pegas dan telah mengetahui bahwa gaya pemulih pada pegas
berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya. Pegas yang berada dalam keadaan
tertekan atau teregang dikatakan memiliki energi potensial elastis karena pegas
tidak berada dalam keadaan posisi setimbang. Perhatikanlah Gambar 7.
Grafik tersebut menunjukkan
kurva hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas yang memenuhi Hukum
Hooke. Jika pada saat Anda menarik pegas dengan gaya sebesar F1
pegas itu bertambah panjang sebesar Δx1. Demikian pula, jika
Anda menarik pegas dengan gaya sebesar F2 pegas
akan bertambah panjang sebesar Δx2. Begitu seterusnya. Dengan
demikian, usaha total yang Anda berikan untuk meregangkan pegas adalah :
W = F1Δ x1 + F2Δ x2 +
...
Besarnya usaha total ini
sama dengan luas segitiga di bawah kurva F terhadap Δ x sehingga dapat
dituliskan
W = ½ F Δx
W = ½ (k Δx Δx)
W = ½ k Δx2
(1–6)
Oleh karena usaha yang
diberikan pada pegas ini akan tersimpan sebagai energi potensial, dapat
dituliskan persamaan energi potensial pegas adalah sebagai berikut.
EP = ½ kΔ x2
Energi potensial pegas
ini juga dapat berubah karena usaha yang dilakukan oleh gaya pegas. Besar usaha
yang dilakukan oleh gaya pegas itu dituliskan dengan persamaan
W = –Δ EP
(1–7)
Contoh Soal 8 :
Sebuah pegas yang
tergantung tanpa beban panjangnya 15 cm. Kemudian, ujung bawah pegas diberi
beban 5 kg sehingga pegas bertambah panjang menjadi 20 cm.
Tentukanlah:
a. tetapan pegas, dan
b. energi potensial
elastis pegas.
Kunci Jawaban :
Diketahui: l0 =
15 cm, l1 = 20 cm = 0,2 m, dan m = 5 kg.
Contoh Soal 9 :

Kunci Jawaban :
Diketahui F = 50 N.
W = 1/2 (F) (Δx) = 1/2
(50 N) (2 m) = 50 joule
c. Energi Kinetik
Enegi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu
benda karena gerakannya. Jadi, setiap benda yang bergerak memiliki energi
kinetik. Contohnya, energi kinetik dimiliki oleh mobil yang sedang melaju,
pesawat yang sedang terbang, dan anak yang sedang berlari. Perhatikanlah Gambar
8.
Gambar 8. Gaya F menyebabkan benda bergerak sejauh s
sehingga kecepatan benda berubah dari v1 menjadi v2.
|
Benda bermassa m1 bergerak
dengan kecepatan v1. Benda tersebut bergerak lurus berubah
beraturan sehingga setelah menempuh jarak sebesar s, kecepatan benda berubah
menjadi v1 Oleh karena itu, pada benda berlaku
persamaan v2 = v1 + at dan s = v1
+ ½ at2 Anda telah mengetahui bahwa percepatan yang
timbul pada gerak lurus berubah beraturan berhubungan dengan gaya F yang
bekerja padanya sehingga benda bergerak dengan percepatan a.
Besar usaha yang
dilakukan gaya sebesar F pada benda dapat dihitung dengan persamaan
W = Fs = mas
(1–8)
Oleh karena gerak benda
adalah gerak lurus berubah beraturan, nilai a dan s pada Persamaan (4–8) dapat
disubstitusikan dengan persamaan a dan s dari gerak lurus berubah beraturan,
yaitu :

sehingga diperoleh :(1–9)

sehingga diperoleh :(1–9)

EK = ½ mv2
(1–10)
dengan:
EK = energi kinetik (joule),
m = massa benda (kg),
dan
v = kecepatan benda
(m/s).
Dari Persamaan (1–10),
Anda dapat memahami bahwa energi kinetik benda berbanding lurus dengan kuadrat
kecepatannya. Apabila kecepatan benda meningkat dua kali lipat kecepatan
semula, energi kinetik benda akan naik menjadi empat kali lipat. Dengan
demikian, semakin besar kecepatan suatu benda, energi kinetiknya akan semakin
besar pula.
Perubahan energi kinetik
benda dari EK = ½ mv12 menjadi EK = ½ mv22 merupakan
besar usaha yang dilakukan oleh resultan gaya yang bekerja pada benda. Secara
matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai :
W = ½ mv22 – ½
mv12
W = EK2 –
EK1 = Δ EK
(1–11)
Contoh Soal 10 :
Sebuah peluru yang
massanya 10 gram, bergerak dengan kecepatan 80 m/s. Tentukanlah energi kinetik
peluru pada saat itu.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 10 gram =
1 × 10–2 kg dan v = 80 m/s.
Energi kinetik peluru adalah
:
EK = ½ mv2 =
½ (1 × 10–2 kg)(80 m/s)2 = 32 joule.
Contoh Soal 11 :
Sebuah benda bermassa 2
kg berada dalam keadaan diam pada sebuah bidang datar yang licin. Kemudian,
pada benda tersebut bekerja sebuah gaya F = 20 N sehingga kecepatannya menjadi 10
m/s.
a. usaha yang dilakukan oleh gaya F, dan
b. jarak yang telah ditempuh.
Kunci Jawaban :
Diketahui: mula-mula
benda dalam keadaan diam, berarti v1 = 0, v2 sebesar
10 m/s, dan massa benda m = 2 kg.
Dengan mempergunakan
Persamaan (1–10), diperoleh :
a. Usaha yang dilakukan
oleh gaya F:
W = ½ mv22−
½ mv12
W= (1/2)(2 kg)(10 m/s)2 –
0
W = 100 joule.
b. Jarak yang ditempuh:
W = Fs → 100 J = (20 N)(s)
s = 100J / 20N = 5 meter
Catatan
Fisika :
Ketiga mesin utama pesawat luar angkasa dapat
menghasilkan daya sebesar 33.000 MW. Daya sebesar ini dihasilkan ketiga mesin
tersebut dengan membakar 3.400 kg bahan bakar setiap sekon. Hal ini, seperti
mengosongkan kolam renang berukuran sedang dalam waktu 20 sekon. (Sumber:
Conceptual Physic, 1998)
d. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Dalam proses melakukan usaha, benda yang
melakukan usaha itu memindahkan energi yang dimilikinya ke benda lain. Energi
yang dimiliki benda agar benda itu dapat melakukan usaha dinamakan energi
mekanik.
Gambar 9. Energi mekanik benda dalam bentuk energi
potensial dan energi kinetik dapat diubah menjadi usaha.
|
Perhatikanlah Gambar 9.
Beban yang ditarik sampai di ketinggian h memiliki energi mekanik dalam bentuk
energi potensial. Saat tali yang menahan berat beban digunting, energi berubah
menjadi energi kinetik. Selanjutnya, saat beban menumbuk pasak yang terletak di
bawahnya, beban tersebut memberikan gaya yang menyebabkan pasak terbenam ke
dalam tanah. Beban itu dikatakan melakukan usaha pada pasak.
Dengan demikian, energi
mekanik dapat didefinisikan sebagai jumlah energi potensial dan energi kinetik
yang dimiliki oleh suatu benda, atau disebut juga energi total. Besarnya energi
mekanik suatu benda selalu tetap, sedangkan energi kinetik dan energi
potensialnya dapat berubah-ubah. Penulisannya secara matematis adalah sebagai
berikut.
EM = EP + EK
(1–12)
Benda yang jatuh bebas
akan mengalami perubahan energi kinetik dan energi potensial gravitasi.
Perhatikanlah Gambar 10.
Gambar 10. Hukum Kekekalan Energi Mekanik suatu bola yang
jatuh bebas dari ketinggian h1 dengan kecepatan awal v1 ke ketinggian h2
dengan kecepatan v2.
|
Suatu bola dilepaskan
dari suatu ketinggian sehingga saat bola berada pada ketinggian h1 dari
permukaan tanah, bola itu memiliki v1 Setelah mencapai
ketinggian h2 dari permukaan tanah, kecepatan benda
berubah menjadi v2.
Saat bola benda berada
di ketinggian h1 energi potensial gravitasinya
adalah EP1 dan energi kinetiknya EK1.
Saat benda mencapai ketinggian h2 energi potensialnya
dinyatakan sebagai EP2 dan energi kinetiknya EK2.
Anda telah mempelajari bahwa perubahan energi kinetik dan energi potensial
benda adalah usaha yang dilakukan gaya pada benda. Dengan demikian, dapat
dituliskan
W = ΔEK = ΔEP
EK2 – EK1 =
EP1 – EP2
EP1 + EK1 =
EP2 + EK2
mgh1 + ½ mv12 =
mgh2 + ½ mv22
(1–13)
Persamaan (1–13) ini
disebut Hukum Kekekalan Energi Mekanik.
Contoh Soal 12 :
Sebuah benda berada
dalam keadaan diam pada ketinggian 80 cm dari permukaan tanah. Massa benda 5 kg
dan percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2. Tentukan energi mekanik
benda tersebut.
Kunci Jawaban :
Diketahui: v = 0 m/s, h
= 80 cm = 0,8 m, dan g = 10 m/s2.
EM = EP + EK
EM = mgh + ½ mv2
EM = (5 kg)(10 m/s2)(0,8
m) + 0 = 40 joule
Jadi, energi mekanik
benda yang diam akan sama dengan energi potensialnya karena energi kinetiknya
nol.
Contoh Soal 13 :
Sebuah bola yang
massanya 2 kg jatuh bebas dari ketinggian 30 meter. Jika g = 10 m/s2,
pada saat bola tersebut mencapai ketinggian 10 meter dari permukaan tanah,
tentukanlah:
b. energi kinetiknya,
dan
c. energi potensialnya.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 2
kg, h1 = 30 m, h2 = 10 m, dan g = 10
m/s2.
a. Kecepatan pada kedudukan
(2):
v22 =
v12 + 2g(h1 – h2) = 0 +
(2 kg)(10 m/s2)(20 m)
b. Energi kinetik pada kedudukan (2):
EK2 = ½ mv22 = ½ (2 kg)(20 m/s)2 = 400 joule
EK2 = ½ mv22 = ½ (2 kg)(20 m/s)2 = 400 joule
c. Energi potensial pada
kedudukan (2):
EP2 =
mgh2 = (2 kg)(10 m/s2)(10 m) = 400 joule
Contoh Soal 14 :
Sebuah benda jatuh dari
ketinggian 6 meter dari atas tanah. Berapakah kecepatan benda tersebut pada
saat mencapai ketinggian 1 meter dari tanah, jika percepatan gravitasi bumi 10
m/s2?
Kunci Jawaban :
Diketahui: h1 = 6 m, h2 = 1 m, dan
g = 10 m/s2.
EP1 + EK1 = EP2 +
EK2
Alat tersebut digunakan oleh James Joule untuk
mengukur padanan mekanis dengan panas.
Dengan membandingkan usaha yang dilakukan
pemberat yang jatuh dengan panas yang dihasilkan, Joule berkesimpulan bahwa
jumlah usaha yang sama selalu menghasilkan jumlah panas yang sama. (Sumber:
Jendela Iptek, 1997)
C. Daya
a. Pengertian Daya
Besaran usaha menyatakan gaya yang menyebabkan
perpindahan benda. Namun, besaran ini tidak memperhitungkan lama waktu gaya itu
bekerja pada benda sehingga menyebabkan benda berpindah. Kadang-kadang usaha
dilakukan sangat cepat dan di saat lain usaha dilakukan sangat lambat.
Misalnya, Ani mendorong lemari untuk memindahkannya dari pojok kamar ke sisi
lain kamar yang berjarak 3 m. Dalam melakukan usahanya itu, Ani membutuhkan
waktu 5 menit. Apabila lemari yang sama dipindahkan oleh Arif, ia membutuhkan waktu
3 menit. Ani dan Arif melakukan usaha yang sama, namun keduanya membutuhkan
waktu yang berbeda. Besaran yang menyatakan besar usaha yang dilakukan per
satuan waktu dinamakan daya.
Dengan demikian, Anda dapat mengatakan bahwa
Arif memiliki daya yang lebih besar daripada Ani. Daya didefinisikan sebagai
kelajuan usaha atau usaha per satuan waktu. Daya dituliskan secara matematis
sebagai berikut.
P = W / t
(1–14)
dengan:
W = usaha (joule),
t = waktu (sekon), dan
P = daya (J/s atau
watt).
Mobil, motor, atau
mesin-mesin lainnya sering dinyatakan memiliki daya sekian hp (horse power)
yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai daya kuda dengan 1 hp = 746
watt.
Dalam perhitungan
teknik, besarnya 1 hp kadang-kadang dibulatkan, yaitu 1 hp = 750 watt. Hubungan
antara daya dan kecepatan diturunkan sebagai berikut.
(1–15)

dengan:
F = gaya (N), dan
v = kecepatan (m/s).
Percobaan Fisika
Sederhana :
Menghitung Daya Saat
Menaiki Tangga
1)
Dua orang (Anda dan
salah seorang teman Anda)
2)
Tangga
3)
Stopwatch
4)
Timbangan
5)
Meteran
Prosedur :
1)
Timbanglah berat badan
Anda, kemudian konversikan satuannya dalam Newton.
2)
Ukurlah tinggi tangga
(h).
3)
Jalankan stopwatch dan
larilah ke atas tangga secepat yang Anda mampu. Hitunglah jumlah anak tangga
yang Anda lalui sambil berlari.
4)
Hentikan stopwatch saat
Anda mencapai puncak tangga.
5)
Hitunglah daya yang
telah Anda keluarkan saat berlari menaiki tangga menurut persamaan berikut.
6)
Ulangilah langkah 1
sampai dengan 5, tetapi kegiatannya dilakukan oleh teman Anda. Samakah daya
yang Anda keluarkan dengan teman Anda? Diskusikan.
7)
Apakah kesimpulan yang
Anda dapatkan dari kegiatan ini?
Contoh Soal 15 :
Seorang petugas PLN yang
massanya 50 kg menaiki tangga sebuah tower yang tingginya 30 m dalam waktu 2
menit. Jika g = 10 m/s2, berapakah daya yang dikeluarkan petugas PLN
tersebut?
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 50 kg, h
= 30 m, t = 2 menit, dan g = 10 m/s2.

P = 125 watt
Contoh Soal 16 :
Contoh Soal 16 :
Sebuah mesin pesawat
terbang mampu memberikan gaya dorong sebesar 20.000 N. Berapakah daya yang
dihasilkan mesin ketika pesawat mengangkasa dengan kecepatan 250 m/s?
Kunci Jawaban :
Diketahui: F = 20.000 N
dan v = 250 m/s
P = F v = (20.000 N)(250
m/s) = 5.000.000 watt
b. Efisiensi atau Daya Guna Pengubah
Energi
Anda telah mempelajari bahwa energi akan terasa
manfaatnya ketika energi tersebut berubah bentuk menjadi energi lain, seperti
energi listrik akan terasa manfaatnya jika berubah menjadi cahaya, gerak,
panas, atau bentuk energi yang lainnya. Akan tetapi, alat atau mesin pengubah
energi tidak mungkin mengubah seluruh energi yang diterimanya menjadi energi
yang bermanfaat. Sebagian energi akan berubah menjadi energi yang tidak
bermanfaat atau terbuang yang biasanya dalam bentuk energi kalor atau panas.
Perbandingan antara energi yang bermanfaat
(keluaran) dan energi yang diterima oleh alat pengubah energi (masukan) disebut
efisiensi. Secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Contoh
Soal 17 :
Sebuah motor yang
memiliki daya 1.800 watt mampu mengangkat beban sebesar 1.200 N sampai
ketinggian 50 m dalam waktu 20 sekon. Berapakah efisiensi motor itu?
Kunci Jawaban :
Diketahui: P = 1.800
watt, F = 1.200 N, s = 50 m, dan t = 20 s.
Contoh Soal 18 :
Besarnya usaha yang diperlukan untuk
menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1.000 kg) dari keadaan diam
hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah .... (gesekan diabaikan):
a. 1,25 × 104 J e. 4,00 × 104 J
b. 2,50 × 104 J d. 6,25 × 104 J
c. 2,00 × 104 J
Kunci Jawaban :
Usaha = Perubahan energi
kinetik
W = ΔEK
W = ½ mv2 = ½ (103 kg) (202 m/s)
karena: v = 72 km/jam =
20 m/s
W = 2 × 105 joule
Tidak ada komentar:
Posting Komentar