Wavy Tail Batman Begins - Diagonal Resize 2

burung

Jumat, 12 Desember 2014



MAKALAH
PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN

 







Nama kelompok              :  1. Karniti Komariyah
                        2. Karsih
        3. Kholidah
                    4. Lailatus Syarifah
  Kelas                              : XI AKUNTANSI 1                                               




DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KAB.PEKALONGAN
SMK 1 SRAGI
TAHUN AJARAN 2014/2015
I.PENDAHULUAN


A.   Latar belakang

            Kegiatan awal dalam manajemen keuangan adalah pengelolaan sumber-sumber pemerolehan dana atau lazimnya disebut sumber keuangan. Pengelolaan sumber keuangan terdiri dua fungsi utama yang dilakukan secara berurutan. Pertama, perusahaan seharusnya mengidentifikasi dan mengenali sumber-sumber keuangan yang layak diperytimbangkan oleh perusahaan dalam rangka memperoleh dana.
            Kedua perusahaan mengatur komposisi pendanaan yang masing-masing sumber keuangan yang tersedia. Bagian awal bab ini membahas tentang pengklasifikasian sumber keuangan. Dua bagian selanjutnya membahas tentang jenis-jenis sumber keuangan, dan pola pengelolaan dalam penentuan komposisi sumber keuangan dalam rangka menjaga pemerolehan dana yang optimal.

B.   RUMUSAN MASALAH

1.Pengklasifikasian sumber keuangan
2.Manajemen sumber keuangan
4.Akuntansi sumber keuangan

C.   TUJUAN PENULISAN MASALAH

Dengan pemilihan tema dan penyusunan makalah ini diharapkan para pembaca dan penulis sendiri mampu untuk mengetahui tentang sumber-sumber keuangan mulai dari Pengklasifikasian sumber keuangan, Manajemen sumber keuangan, dan Akuntansi sumber keuangan







II. ISI


1.    Pengklasifikasian sumber sumber keuangan
                  
 Sumber danalazimnyadiklafikasikanmenjadi 4 jenis, yaitu :
1.    Setoran modal  yaitu sumber keuangan yang berasal dari pemilik yang mencerminkan kepemilikan atas perusahaan.
2.    Utang yaitu sumber keuangan yang berasal dari pihak ketiga dengan ketentuan dana tersebut harus dilunasi pada waktu yang telah ditentukan
3.    Penghasilan usaha Yaitu sumber keuangan yang diperoleh melalui kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan
4.    Sumber Keuangan lain-lain  Yaitu sumber keuangan yang berasal dari selain setoran modal, pinjaman/utang, dan penghasilan
Dari asalnya, sumberkeuangandiklasifikasikanmenjadidua, yaitu:
a)    Sumber internal yaitusumberdana yang berasaldaripihakdalamperusahaan.
b)    Sumbereksternalyaitusumberkeuangan yang berasalaripihakluarperusahaan.

Ø  Sumber keuangan modal
Sumber keuangan modal adalah sumber keuangan yang berasal dari setoran dana oleh pemilik.Karakteristik modal padadasarnyaadalahbahwatidakbolehterdapatketentuan formal yang menuntutperusahaanmengembalikandanakepemilikpadawaktutertentu.
Setoran modal yang diterima perusahaan berupa asetmaupunjasaolehpemilik.Setoran modal berupa asset antaralainberbentuk uang tunai, peralatan, mesin, persediaan, piutang pemilik, dan pelunasannya diserahkan ke perusahaan. Contoh Budi memberi pinjaman kepada Amir. Kemudian, Budi sebagai pemilik menyerahkan hak penagihan piutang kepada PEKERTI yang baru dibentuknya. Dalam hal ini kemudian perusahaan PEKERTI mendapatkan modal berupa piutang. Setoran modal juga dapat berupa jasa keahlian yang diberikanpemilik perusahaan.Sebagaicontoh, pemilikbekerjasebagai manager di perusahaannyasendiri, dangajinyasebagai manager tersebuttidakdiambildalambentukuangtunaitetapidiperlakukansebagaisetoran modal.
Di usahaperseorangandan BUBBH, modal merupakansumberkeuangan yang berasaldari internal.Sementaraitu, di BadanHukumsepertimisalnyaperseroandankoperasi, modal merupakansumberkeuangan yang berasaldarieksternal.
            Modal di perseroanberupasaham. Perseroan dimungkinkanmenerbitkanberagamjenissaham, sebagaiberikut :
Ø  Jenissahamberdasarkantingkatkapitalisasi :
a)    Saham Unggulan atau Papan Atas (Blue Chip - big cap)
    Saham yang termasuk kategori ini adalah saham berkapitalisasi pasar diatas Rp. 40 triliun. Selain berkapitalisasi besar saham-saham ini juga tergolong blue chip, yaitu saham perusahaan besar dengan kinerja dan fundamental yang baik, dikelola dengan professional, bergerak pada bidang industri yang dibutuhkan banyak orang, dapat mencetak untung besar dan rutin membagikan dividen. Saham ini fundamentalnya kuat dan tidak mudah digoreng oleh bandar karena kapitalisasi pasarnya besar dan jenis saham ini juga layak dimiliki untuk investasi jangka panjang dibandingkan dengan saham lain.

b) Saham Lapis Kedua (Second Layer – medium cap)
    Saham-saham perusahaan yang lebih kecil dari saham blue chip. Kapitalisasi pasarnya antara Rp. 1 triliun sampai Rp. 40 triliun. Pergerakan harga saham lapis kedua biasanya berfluktuatif dan fundamental perusahaan cukup baik, tetapi masih dalam tahap prospek berkembang. Beberapa saham lapis kedua juga tidak begitu likuid dan rentan terhadap aksi goreng-menggoreng di bursa.
c)Saham Lapis Ketiga (Third Layer – small cap)
    Saham-saham jenis ini memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar yang amat kecil, yaitu dibawah Rp. 1 triliun. Jenis saham ini juga sering dikenal sebagai saham tidur dan sedikit orang yang memilikinya.

Ø  Jenis-jenis saham berdasarkan likuiditas saham.

a)    Saham berlikuiditas tinggi
    Jenis saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan mempermudah investor untuk membeli dan menjual saham tersebut. Umumnya saham-saham yang termasuk dalam kategori ini adalah saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar (big cap) dan fundamental yang bagus, tetapi tidak semua saham yang fundamentalnya bagus memiliki likuiditas yang tinggi.

b)    Saham musiman (cyclical stock)
    Saham jenis ini akan bergerak aktif apabila ada peristiwa tertentu yang mempengaruhi kondisi bisnis emiten tersebut, baik itu peristiwa politik, ekonomi, hari raya keagamaan, liburan sekolah.



c)    Saham tidur
    Saham ini tingkat likuiditasnya sangat rendah. Umumnya saham ini akan bergerak apabila ada aksi korporasi (corporate action) atau berita yang terkait dengan eksistensi emitennya.

Ø  Jenis-jenis saham berdasarkan kepemilikannya.
a)    Saham Biasa (Common Stock)
Pemegangsahamberhakmemperolehimbalanberupadeviden yang jumlahnyaditetapkanolehRapatUmumPemegangSaham (RUPS).

b)  Saham Preferen non-kumulatif
Pemegangsahamberhakmemperolehimbalansecaraperiodik (pertahun) berupadeviden yang jumlahnyatelahditetapkansepanjangperusahaanmengumumkandeviden.Jikaperusahaantidakmengumumkandevidenmakapemegangsahamtidakdapatmenagihkannyadimasamendatang.Pemegangsahampreferenmendapatprioritasdalampendistribusiandeviden, disbanding pemegangsahambiasa.
c)Sahampreferenkumulatif
Pemegangsahamyang berhakmemperolehimbalansecaraperiodikberupadeviden yang jumlahnyatelahditetapkan.Jikapadaperiodetertentuperusahaantidakmengumumkanpendistribusiandevidenmakapmegangsahaminiberhakmenagihkannyadiperiodeselanjutnyaketikaperusahaanmengumumkandeviden.

Ø  SUMBER KEUANGAN UTANG
Utangmerupakansumberkeuangan yang diperolehdaripihakketigadenganketentuanbahwaperusaanakanmelunasiataumenyelesaikanpadawaktu yang telahditetapkan .Yang membedakanantara modal atauutangadalahterkaitdenganketentuanpembayaran ,modal tidakmensyaratkanpelunasanolehperusahaankepemilik , sedangkanutangmensyaratkanpelunasanataupenyelesaianolehperusahaandimasa dating padawaktu yang telahditentukan.

·         Berdasarkan tenggatwaktu pelunasan, utang perusahaan dapatdiklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Utang jangka pendek
            utang yang tenggat waktu pelunasannya kurang dari satu tahun.
b. Utang jangka panjang
            utang yang tenggat waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. umumnya hutang jangka panjang dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
           
a)Hutanghipotikadalahpinjaman yang harusdijamindenganhartatidakbergerak. Misalnyaberupatanahdangedung.Jikapeminjamtidakmelunasipinjamanpadawaktunya, makapemberipinjamandapatmenjualjaminanuntukdiperhitungkandenganpinjaman yang bersangkutan.
b) Hutang Obligasi ialah hutang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi yang bertindak sebagai pemberi pinjaman.

      Berdasarkan jaminan, utang dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Utang dengan jaminan (utang hipotek)
            perusahaan menyerahkan aset atau yang setara dengan aset sebagai jaminan atas utang yang diterimanya, aset yang biasa digunakan adalah aset yang bisa dijual.


  1. Utang tanpa jaminan
            perusahaan memperoleh utang tanpa harusmenyerahkan aset sebagai jaminan.
      Berdasarkan keberadaan pembayaran tambahan (bunga), sumber keuangan utang dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Utang tanpa bunga
            perusahaan memperoleh pinjaman yg mana pelunasannya ditetapkan sejumlah dana yang dipinjam, tanpa tambahan pembayaran
  1. Utang berbunga
            perusahaan membayar dana sejumlah utang pokok ditambah bunga tertentu yang telah ditetapkan.

Ragam sumber keuangan yang berasal dari utang :
      Utang dagang : diperoleh dengan cara membeli barang/jasa secara kredit tanpa diikuti perjanjian formal untuk pelunasannya.
      Utang wesel : diperoleh dengan cara membeli barang/jasa secara kredit jangka pendek disertai dengan penggunaan perjanjian formal surat pernyataan pemabayaran pada tanggal tertentu dan pembayaran bunga
      Utang pajak : diperoleh dari pemungutan pajak oleh perusahaan yang belum disetorkan ke kantor pajak.
      Utang bank : diperolehmelalui prosedur pengajuan kredit dibank. Bank akanmelakukanpenilaianterhadapkemampuanperusahaanmelunasiutang.
      Utang muka pelanggan : diperoleh dari yang bersedia membayar dimuka atas jasa/produk yang belum diterima.
      Utanghipotek :diperolehdengancaramenyerahkan asset lain atau yang setaradengan asset sebagaijaminan.
      UtangObligasi :diperolehmelaluipenerbitansuratutang yang dapatdiperjualbelikankepublik , danlazimnyadisertaidenganbunga.


Ø  SUMBER KEUANGAN PENGHASILAN
      Penghasilan merupan sumber keuangan yang berasal dari kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan.
      Penghasilan dibedakan menjadi 3 yaitu :
  1. Penghasilan operasioanal
      Diperoleh dari kegiatan rutin dari perusahaan.Misal, perusahaanmanufakturmabelmemperolehpenghasilanoperasionaldarihasilpenjualanmabel – mabelnyabaik yang dijualtunaimaupunkredit.
  1. Penghasilan non operasional
      Diperoleh dari kegiatan non-rutin dari perusahaan.Misal, perusahaanmanufakturmabelmemperolehpenghasilandaripenyewaanruang media promosikepadaparaprousenprodekbaru.

  1. Untung
      diperoleh dari kegiatan yang bukan merupakan kegiatan usaha perusahaan , dan terjadi relatif jarang.Sebagaicontoh, perusahaandagang retail memperolehkeuntungandarihasilpenjualankendaraan yang merupakan asset tetap.Namundemikian, jikapenjualankendaraanmerupakanbarangdaganganmakapenjualantersebutmerupakanpenghasilanoperasional.

Ø  Sumber keuangan lain-lain

      Sumber sumber lain yang diperoleh perusahaan adalah :
1.    Hibah : penerimaan dana berupa bantuan sukarela dari pihak ketiga sebagai upaya agar perusaan dapat mencapai tujuan yang yang sesuai dengan harapan pemberi hibah.Sebagaicontoh, pemerintahmemberihibahkepadaperusahaandalamrangkamendorongperusahaandapatmengembangkanusahanyasecaramandiri.
2.    Subsidi : penerimaan dana yang biasanya berupa potongan harga yang menjadikan perusahaan mendapat produk dengan harga dibawah harga pasar.
3.    Donasi : sumbangan suka rela dari pihak ketiga sebagai wujud kepedulian terhadap perusahaan.Sebagaicontoh, perusahaanbesarmemberikansumbangansebagaibentuktanggungjawab social perusahaankepada UMKM (usahamikro, kecildanmenengah).
4.    Hadiah : pemerolehan dana yang diperoleh karena perusahaan memperoleh penghargaan atas kinerjanya.
5.    Bagi-hasil : Sumberkeuangan yang berasal dari pihak ketiga yang bersedia menginvestasikandananyasementara/temporer ke perusahaan dalam rangka melakukan kerjasama bisnis.

2.    MANAJEMEN SUMBER KEUANGAN
      Aturan umum yang berlaku dalam pengelolaan sumber-sumber keuangan adalah sbb :
  1. Pemerolehan sumber keuangan yang berasal dari penghasilan diutamakan karena penghasilan mencerminkan kinerja perusahaan dalam menjalankan usahanya.
  2. Jika perusahaan membutuhkan dana segera yang tidak mungkin dipenuhi dari penghasilan maka pemerolehan dari modal setoran pemilik merupakan pilihan yang tepat.
  3. Jika setoran modal belum memenuhi kebutuhan dana sepenuhnya maka perusahaan memanfaatkan pemerolehan dana dari sumber utang. Salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan cara menawarkan parapelangganuntukbersediamembayar di mukaatasbarang/jasanya.
  4. Jika perusahaan terpaksa memanfaatkan sumber keuangan berupa utang yang berbunga maka perusahaan harus memperhatikan dua hal berikut ini, dana utang yang berbunga digunakan untuk kepentingan yang produktif (memperoleh penghasilan) bukan untuk kepentingan konsumtif. Kedua perusahaan memiliki aset yang digunakan untuk dijual dengan mudah karena perusahaan harus menanggung bunga yang terus bertambah.
  5. Jika perusahaan memperoleh dana yang bersumber dari lain-lain maka perusahaan harus mengidentifikasi peruntukan dana yang diperoleh tersebut.

Ø  Siklus perusahaan dapat dikelompokan menjadi 4 tahap, antara lain :
  1. Tahap permulaan : yaitu awal pertama perusahaan didirikan. Perusahaan perseorangandanpersekutuanmemperolehsumberkeuangandaripenghasilan. Di perusahaanperseroan, sumberkeuanganawallazimnyasebagianberasaldarisetoran modal dansisanyadariutang.
  2. Tahap pertumbuhan : pada tahap ini perusahaan membutuhkan dana yang besar, dana yang digunakan pada tahap ini adalah setoran modal dan utang tanpa bunga (penerimaan uang muka), karenakeuangan yang beasaldaripenghasilanmasih relative kecil.
  3. Tahap pengoptimalan : pada tahap ini perusahaan mulai dapat mengandalkan keuangan yang berasal dari penghasilan. Penggunaan sumber keuangan yang berasal dari utang, jika harus berupa bunga, mungkin dilakukan sepanjang penghasilan yang diperoleh dapat digunakan untuk menutupi pembayaran utang dan bunga yang ditanggung.
  4. Tahap penurunan : pada tanap ini sumber keuangan yang berasal dari utang harus dihindari. Perusahaan harus fokus pada pengelolaan penggunaan dana dibandingkan pengelolaan sumber keuangan.

Gamabar dari penjelasan :
Tahap siklus
Prioritas 1
Prioritas 2
Prioritas 3
Permulaan
Modal
Utang
Penghasilan
Pertumbuhan
Modal
Penghasilan
Utang
Pengoptimalan
Penghasilan
Utang
Modal
Penurunan
Penghasilan
Modal
Utang


3.    AKUNTANSI SUMBER KEUANGAN


Jenis sumber keuangan yaitu :
1.    Liabilitas/kewajiban :elemen ini identik dengan utang, akuntansi mengklasifikasi liabilitas menjadi 2 yaitu liabiltas lancar/jangka pendek dan liabilitas tidak lancar/jangka panjang.
2.    Penghasilan
3.    Ekuitas : elemen ini digunakan sebagai tempat menampung semua jenis sumber keuangan yang berasal dari utang dan penghasilan.


III. PENUTUP
Kesimpulan
Pengklasifikasian sumber sumber keuangan

1.       Setoran modal  yaitu sumber keuangan yang berasal dari pemilik yang mencerminkan kepemilikan atas perusahaan.
2.       Utang yaitu sumber keuangan yang berasal dari pihak ketiga dengan ketentuan dana tersebut harus dilunasi pada waktu yang telah ditentukan
3.       Penghasilan usaha Yaitu sumber keuangan yang diperoleh melalui kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan
4.       Sumber Keuangan lain-lain  Yaitu sumber keuangan yang berasal dari selain setoran modal, pinjaman/utang, dan penghasilan

- See more at: evaoktaviagunawan.wordpress.com
- See more at: BukuModulAkuntansiPengantaruntuk SMK kelas X Sony Warsono - bin Hardono


Tidak ada komentar:

Posting Komentar