Wavy Tail Batman Begins - Diagonal Resize 2

burung

Jumat, 12 Desember 2014


Pasti kembali untukmu

Namaku Vina, aku sekolah di SMP negeri 1 Comal
Aku duduk di kelas 1 SMP
Aku termasuk siswa yang gak nakal dan mudah bergaul
Aku mempunyai seseorang sahabat dia bernama ade
Ade adalah sosok sahabat yang baik perhatian dan selalu mengerti keadaanku
Di lain waktu saat aku bersedih dia yang selalu menghiburku
“Vina…panggil seseorang itu dari arah belakang  dan itu sahabatku ade
“iya de…? Ada apa? Tanya ku
“pulang sekolah,ikut aku ya….aku mau ngajak kamu ke sesuatu tempat
“oke,baik”
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, ad langsung menghampiriku
Dia sudah berdiri tepat disamping kelasku.
Dia memanggilku sambil tersenyum
“Vina… ayo kita berangkat”
Ade tiba-tiba menggandeng tanganku dan segera menuju ketempat dia menitipkan motor
Setelah itu kami tiba ditempat parkir, ade mengeluarkan motornya
“ayo naik”ade mempersilakan aku naik motornya
“kita mau kemana de? Tanyaku
“ke sesuatu tempat,dan kamu pasti suka”
Setelah beberapa menit kami pun sampai ditempat tujuan
Ternyata ade mengajak ke sebuah taman bermain,
Kami berduapun duduk dikursi dekat teman
“vina..” panggil ade kepadaku dengan sorotan mata tajamnya ,deg..jantungku berdebar-debar
Aku tak mengerti tentang persaanku ini, sudah 3 tahun kami bersama saling melengkapi satu sama lain
“ade, kok nangis ?”tanyaku padanya
“aku gak nangis, aku Cuma bahagia saja punya sahabat kaya kamu”
“vin, suatu saat nanti aku gak bias terus menerus berada disisi kamu,
Kamu harus bisa tanpa aku? Dan ingat janji kita dulu kalo kita akan selalu bersama”
“ade kamu, kok  ngomong gitu,tanpa kamu hidupku gak mungkin seceria ini
“tapi, inget kalo ade gak ada disamping vina lagi
Vina janji hrus selalu tersenyum”
“iya aku janji aku akan selalu tersenyum untuk kamu
            Hari semakin berlarut meninggalkan semua kisah yang ada
Keesokan harinya disekolah tepat pukul 06.25 menit
“vina,ada surat untuk kamu”
Deg…hati aku tiba-tiba gelisah tak menentu tak mengerti apa yang sedang kurasakan saat ini
Dibukanya isi surat itu dengan perlahan,
“vin..ini aku ade maafin aku ya  kemaren
Aku gak sempat berfikiran untuk ngomong ke kamu, mungkin saat kamu baca surat ini aku
Sudah tiba disumatra
Aku terpaksa ikut kesana karena papaku dinas disana
Ingat janji kita, kamu harus tetap tersenyum, suatu saat nanti kita pasti akan bertemu lagi “
            Di akhirnya surat itu, aku hanya bisa diam membisu
Ditempat duduk perlahan demi perlahan aku meneteskan air mata dan tidak percaya dengan
Semua ini

            Setelah pulang sekolah, aku bergegas untuk pergi ke rumah ade
Tetapi hasilnya nihil tak ada satupun orang yang menjawab sapaanku
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ketaman
Taman itu sepi tak seperti biasanya
Tak banyak orang yang lewat area taman itu

            Setelah 2 tahun aku menunggu ade tak juga ada kabar
Selama itu aku tak pernah seceria dulu hanya ksedihan yang tampak diwajahku

            Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 15 sekarang aku sudah duduk dibangku
Kelas 3 smp setelah malam kian tiba,
Ade tak juga mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku
Padahal hanya sapaannya dan ucapannya yang berarti bagiku..
Dan akhirnya pun aku berfikiran untuk pergi ketaman itu
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi kesana
Setelah beberapa menit diperjalanan,aku tiba ditaman itu
Aku tak menyangka begitu indah suasana taman tersebut dengan lampu lampion-lampion
Yang khas terpampang disana
            Aku duduk dikursi putih taman itu tiba-tiba beberapa saat aku memejamkan kedua
Mataku dan membukanya kembali aku melihat sosok ade dihadapanku
Aku tak percaya kini dia dihadapanku
Mungkin ini hanya ilusiku
“happy birthday vina “ aku nepatin janjiku kan kita pasti kembali
“ini benar kamu? Tanya itu tak percaya
“iya vin, ini aku ade
“kemana aja kamu,kamu gak tau aku disini sedih mikirin kamu
“maafin aku, aku janji gak akan ninggalin kamu lagi, aku mencintaimu
Aku saying kamu vin”
Akhirnya dia mengutarakan isi hatinya
Hanya itu kata yang aku tunggu selama ini dari mulutnya

“akupun begitu ini adalah hari terindahku kamu kembali
Untuk menjadi sahabatku juga kekasih bagiku.



















Nama   : Fatikha Sukmawati
Kelas   : IX C
No       : 10


Salah paham

Pada suatu hari , SMP Negeri 1 Comal tempatku berseolah mengadakan kemah wisata yang berlokasi dibumi perkemahan sikucing moga saat itu aku masih duduk dikelas 7 tepatnya dikelas 7 F kemah tersebut diadakan setelah kami menyelesaikan ulangan akhir semester II pada hari terakhir tes siswa-siswi kelas 7 diminta untuk tidak pulang dahulu setelah mengerjakan tes yang terakhir dan berkumpul dihalaman tengah untuk mendapatkan arahan dari kakak Pembina pramuka mulai dari barang yang harus di bawa sampai cara berperilaku yang baik didaerah orang. Aku tergabung dalam regu melati 12, yang beranggotakan 11 orang sebenarnya regu kami telah menyalahi aturan,karena kakak Pembina telah menetapkan bahwa setiap regu, maksimal beranggotakan 10 orang. Namun karena eratnya persahabatan kami, kami tidak mau dipisah dan akan selalu bersama. Akhirnya kami pun usul dan usulan kami diterima oleh kakak Pembina. Barang bawaan setiap regu dan tugas telah dibagi dengan rata dan adil. Melati 12 beranggotakan aku, rifqi, nisa, imanda, fika, indriyani, sabilah, rizqi, wahyu, mustika, aghna dan prasasti.
Hari itu telah tiba. Awalnya, aku takut mengikuti kegiatan tersebut, konon lokasi tersebut sangat angker. Namun, orang tuaku mendesak agar aku tetap mengikuti kegiatan tersebut, karena kegiatan tersebut wajib bagi siswa kelas 7 dan agar berpengalaman. Aku pun mengikuti saran kedua orang tuaku. Aku berangkat dari rumahmenuju ke sekolah sekitar pukul 07:00 WIB. Sesampainya disana ternyata hanya segelintir anak yang sudah dating. Padahal, kakak Pembina menyuruh agar kami dating tepat waktu, yaitu pukul 07:00 WIB harus sudah sampai disekolah. Setelah menunggu kira-kira 30 menit, semua siswa telah dating. Kami berkumpul dihalaman tengah dan kembali diberikan arahan dari Pembina dan berdoa bersama agar selamat sampai tujuan dan kembali lagi dengan selamat.pelepasan para siswa dipimpin oleh bapak kepala sekolah. Setelah acara doa dan pelepasan selesai, kami segera memindahkan barang bawaankami ke truk yang akan mengantarkan rombongan para siswa SMP Negeri 1 Comal ke bumi perkemahan sikucing Moga. Perjalanan dari sekolah menuju ke sikucing, moga memakan waktu 2 jam.
Setelah sampai ke tempat lokasi, kami segera menurunkan barang bawaan ke pendopo untuk berkumpul dan diberikan informasi apa saja jenis kegiatan yang akan dilakukan. Setelah menentukan lokasi yang akan dibangun tenda. Tenda kami sulit berdiri, karena banyak bebatuan yang ada didalam tanah. Kami pun meminta tolong kepada kakak Dewan Penggalang. Setelah tenda kami berdiri dan barang-barang sudah tertata rapi, kami segera memasak untuk makan siang. Masuk waktu sholat dhuhur, kami segera memasak untuk makan siang. Kegiatan awal kami adalah lomba memasak non beras. Reguku membuat brownis rasa coklat. Setelah brownis matang dan piring sudah dihias, aku dan indriyani menyerahkan hasil masakan kami kepada dewan juri. Pak Dendi yang berlaku sebagai dewan juri meminta agar aku menyerahkan kembali brownis yang dibuat reguku saat aku dan temanku mengambil piring untuk meletakkan brownis tadi. “Brownisnya lagi dong, kakak-kakak dari bantara mau mencicipinya, karena tadi tidak kebagian”. Kata pak dendi. “ini brownisnya enak au ya?” tanyaku pada indri. “iya kali, kita pasti menang. Masa pak dendi minta lagi kalau brownisnya nggak enak?” jawab indri penuh percaya diri. Aku dan Indri mematuhi perintah pak Dendi tersebut. Pengumuman pemenang lomba masak non beras juara 3 diraih oleh …… kijang 5, juara ke 2 diraih oleh melati 4, dan juara satu diraih oleh…….. melati 6. “kata dewan juri (riuh penuh tepuk tangan). “hah! Kita nggak dapat juara?” Tanya prasasti kepadaku. “kok bisa.?” Balasku (dengan wajah tak percaya). “ngapai pak dendi nyuruh nyerahin brownis lagi ya?” Tanya manda bingung.”laper kali dia” jawab agna tiba-tiba(sambil tertawa) memecah keheningan. Akhirnya kami ikut tertawa dengan ikhlas.
Tak terasa hari sudah sore, siswa mulai sibuk. Ada yang memasak ada yang sholat ashar, mandi, ngembil air dan lain-lain. Sedangkan reguku sedang menyiapkan lagu untuk pentas seni, karena pekerjaan kami telah selesai. Pentas senipun dimulai dengan meriah, dan Fika yang menjadi wakil dari regu kami menjalankan tugasnya dengan baik. Pentas seni berakhir sekitar pukul 22:00 WIB. Setelah itu siswa bubar dan menuju tendanya masing-masing. Saat reguku sudah sampai tenda, dan persiapan untuk tidur, tiba-tiba ….”tendanya bersihin dong?” kata wahyu mustika.”udah bersih kale” sahut fika.”sampah dimana-mana bersih katamu” celoteh wahyu. “kamu nggak pernah ikut bersih-bersih aja bawel.!” Tegas rifqi. Pertengkaran dimulai, mereka saling adu mulut. Aku dan teman-teman tak sanggup melerainya. “ada apa ini rebut-ribut?” Tanya kak Vita, anggota dewan penggalang. “mereka berdua, fika dan wahyu berantem kak!” jawab aku “berantem gara-gara wahyu mau tendanya bersih, tapi dia tidak pernah ikut bersih-bersih dan fika marah dengan sikap wahyu itu” sambung Nisa. “oh gitu masalahnya. .. kalian disini satu regu kan? Seharusnya kalian kerja sama dan kompak dalam segala urusan. Bukannya malah berantem!” pinta kak Vita. Wahyu dan Fika terdiam. “udah napa beramtemnya!” kata nisa memecah keheningan. Akhirnya fika dan wahyu bersalaman dan saling melontarkan kata maaf. “ makasih ya kak, atas bantuannya” kataku (menatap kak Vita). “iya sama-sama. Jangan ditiru dan diulangi lagi ya”. Pesan kak Vita kepadaku.

KETIKA TEMAN MENJADI MUSUH

            Dulu pertemanan begitu sangant berarti, namun sekarang semuanya menjadi tak berarti. Semua yang ku kenal seakan-akan meninggalkanku begitu saja. Yang tadinya akrab, sekarang semakin menjauh, yang dahulunya jauh sekarang semakin dekat.
            Aku bersama tiga orang temanku berjuang melawan semua caci maki orang-orang itu, dan berharap mereka akan lelah saat melihat aku masih tegak berdiri disini.
            Walaupun sebetulnya aku bosan dengan keadaan ini, tapi akan ku hadapi dengan senyuman, bukan balasan caci maki yang seperti mereka lakukan terhadap kami.
            Ya amalia, dialah seorang teman yang sering aku anggap sebagai motifator dan sahabat baikku. Nadia, cewek super alai, tapi baik juga , dia adalah sahabatku juga, apalagi fatikha, cewek tomboy dengan omongannya yangmirip orang tua adalah sahabat yang paling dekat denganku.
            Pertengahan kelas Sembilan adalah saat –saat dimana 5 orang teman yang dulunya adalah teman super baikku, yang selalu menemani hari-hariku lalu tanpa suatu alasan mereka menjauhiku.
Awalnya Cuma biasa aja sih, lama-lama kok nyebelin gitu. Yang dari nyindir, menghujat sampai ngediemin tanpa alasan.
“dev, nyontek tugas matematikanya dong” kata Ina. “buku tugasnya dipinjem nadia”jawab devi. “owh !” jawabnya singkat dengan memasang wajah kesal.
Bel istirahat berbunyi, aku bersama nadia, amalia, dan fatikha pergi ke kantin. Sesudah jajan, aku bertemu dengan ina… “vin, liat fatikha nggak?” “au ah….!” Jawab ina denga judes. Aku jadi bingung, kenapa putrid dan ending ikut marah denganku. Sungguh masalah yang rumit.
Sudah beberapa hari kelompok bermainku dan kelompok bermain ina sangat saling diam. Mungkin mereka marah kepada aku. Tapi asal merea tahu, aku tak benci kepada mereka.
Hari ini ada ulangan Matematika. Berhubung aku belajar, jadi aku bisa mengerjakannya. Aku melihat ina dan kawan-kawannya kebingungan dalam mengerjakan. Dalam hati aku berkata “emang enak?!, makanya jangan pilah-pilih teman, rugi sendiri kan?!”
Ketika waktu ulangan hamper habis, tiba-tiba ina bertanya kepadaku dengan malu “Dev, aku lihat nomor dua dong…!” aku memberikan jawaban nomor dua dan langsung kukumpulkan lembar jawabku, sebelum ina dan kelompoknya bertanya lebih banyak.
Sejak kejadian itu ina dan kelompoknya kembali berteman dengan kelompokku, bukan berarti akur, tidak jarang kami kembali saling diam Cuma karena hal sepele.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar